Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bencana Kekeringan di Ponorogo, Dua Kecamatan Krisis Air Bersih

Kompas.com - 16/07/2019, 10:23 WIB
Muhlis Al Alawi,
Farid Assifa

Tim Redaksi

PONOROGO, KOMPAS.com - Warga di dua kecamatan di Kabupaten Ponorogo sulit mengakses air bersih menyusul bencana kekeringan yang melanda bumi reog itu dalam dua bulan terakhir. Untuk mendapatkan air bersih, warga mengharapkan bantuan dari Pemkab Ponogoro.

Kepala Bidang Logistik dan Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Ponorogo, Setyo Budiono yang dikonfirmasi Kompas.com, Selasa (16/7/2019), menjelaskan, memasuki awal musim kemarau, sudah dilaporkan masyarakat dua kecamatan mengalami krisis air bersih.

Sulitnya warga mengakses air bersih lantaran beberapa sumber air mengering.

“Sumber airnya banyak yang tidak keluar airnya lagi,” kata Budiono.

Baca juga: Kekeringan di Karawang, Warga Gali Sumur di Sungai dan Ambil Air Pukul 2 Dini Hari

Menurut Budiono, warga dua di kecamatan mulai kesulitan mendapatkan air bersih dalam dua bulan terakhir. Untuk itu, BPBD Kabupaten Ponorogo memberikan bantuan air bersih bagi warga yang terdampak bencana kekeringan.

“Saat ini baru dua kecamatan yang mengajukan permintaan air bersih, yakni di Kecamatan Slahung dan Kecamatan Kauman,” kata Budiono.

Budiono merinci, jumlah warga di Kecamatan Slahung yang mengalami krisis air bersih sebanyak 80 kepala keluarga dengan jumlah penduduk 200 jiwa.

Sementara di wilayah Kecamatan Kauman, jumlah warga yang mengalami kesulitan bersih mencapai ratusan jiwa.

Atas permintaan itu, BPBD Kabupaten Ponorogo memberikan bantuan air bersih seminggu dua kali dengan jumlah sekali kirim 18.000 liter. Air bersih yang diberikan warga didistribusikan di delapan titik di Kecamatan Slahung.

“Untuk di Kecamatan Kauman sementara kami masih kirim air satu tangki seminggu dua kali,” jelas Budiono.

Baca juga: Ini 3 Langkah Ridwan Kamil Antisipasi Kekeringan di Jabar

Budi memperkirakan, puncak kekeringan melanda Kabupaten Ponorogo pada Agustus hingga September 2019. Tahun lalu, bencana kekeringan melanda 28 dukuh, 22 desa di sepuluh kecamatan.

Harapannya, kondisi warga yang mengalami kesulitan air bersih tidak akan separah tahun lalu menyusul dibangunnya sumur dalam di beberapa wilayah yang menjadi langganan bencana kekeringan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com