Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Yusuf Bangun Bisnis dari Modal Minus Rp 2 M, Ganti Strategi hingga Omzet Ratusan Juta

Kompas.com - 16/07/2019, 09:32 WIB
Reni Susanti,
Khairina

Tim Redaksi

Suatu hari, ada seorang kakek tua menanam kurma. Lalu datanglah raja dan bertanya, kenapa menanam kurma, sedangkan si kakek bisa saja meninggal duluan sebelum kurma berbuah.

Lalu kakek itu menjawab, menanam kurma bukan untuk dirinya tapi generasinya. Begitu pula LAF Project yang dibangun bukan untuk dirinya tapi bekal anak-anaknya.

E-Commerce

LAF Project mengambil konsep jauh berbeda dengan perusahaan ayahnya. LAF Project menjual 4 desain, dengan sepatu unggulannya, sneakers knitting.

“Harganya Rp 260.000-280.000. Per bulan kami produksi 200 sepatu, 150 untuk knitting. Tahun depan, kami menargetkan produksi 500 pasang sepatu per bulan,” ucapnya.

Hanya dalam waktu beberapa bulan usahanya membuahkan hasil. Kini, ia memiliki 8 pegawai dengan omzet Rp 30 jutaan per bulan atau ratusan juta per tahun.

Baca juga: Ketegaran Mama Maria Jadi Tulang Punggung Keluarga, Tinggal di Gubuk Reyot dan Hanya Makan Ubi

Pencapaian ini akan sulit dicapai tanpa e-commerce. Ia pernah memasarkan langsung seperti dulu, namun tidak laku dan susah.

Sebab, bagaimana pun, zaman sudah berubah. Orang jarang ke toko. Konsumen inginnya duduk santai, melihat produk, review, dan membelinya dari gadget. Memanfaatkan e-commerce dan marketplace, juga membuat biaya promosi nyaris tidak ada.

Persoalannya, tidak semua UMKM akrab dengan teknologi, seperti dirinya. Saat kenal dengan Blibli melalui seminar dan mendapatkan pendampingan, ia harus belajar keras soal digital marketing.

“Buka laptop aja dah amazing banget. Saya mulai belajar SEO, algoritma, ngulik berbagai hal termasuk memotret produk agar terlihat real dan indah,” ucapnya.

Namun, upayanya tidak sia-sia. Ia sangat terbantu oleh e-commerce. Bahkan kini semua pemasarannya dilakukan secara digital. Hingga pembeli berdatangan dari seluruh Indonesia.

Data Pemerintah Provinsi Jawa Barat, peran e-commerce dalam mengembangkan perkembangan UMKM sangat besar.

Tercatat pengguna internet di Jabar mencapai 98 persen dan e-commerce menyumbang perkembangan ekonomi dan UMKM hingga 33 persen dan pertumbuhannya akan menembus 50 persen.

Data serupa dikeluarkan Sharing Vision. Secara umum, potensi e-commerce di Indonesia hingga tahun 2020 sangat tinggi, dengan nilai totel diprediksi segera menembus Rp 1.500 triliun.

Tips pengusaha pemula

Bagi pengusaha pemula yang ingin memulai bisnisnya, Yusuf mengatakan, mulailah melakukan aksi. Jangan risaukan modal, karena modal bukanlah yang utama. Apalagi di zaman era digital seperti sekarang, dimana promosi menjadi hal yang mudah.

“Ingatlah, saya juga memulai usaha dari minus Rp 2 miliar. Yang dibutuhkan di era digital adalah inovasi yang tiada henti,” ungkapnya.

Selain itu diperlukan mental yang kuat. Seperti bagaimana ia menjalani hidup yang tidak selalu mudah. Saat SD ia berjualan es di lampu merah. Begitupun SMP, hingga perusahaan ayahnya berhasil mengekspor sepatu.

Ia pun berbagi motto hidup yang selalu dipegangnya dalam segala situasi yakni malas tertindas, lambat tertinggal, berhenti mati.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com