Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berbagi Nasi Bungkus untuk Orang Gangguan Jiwa Tiap Jumat, Tak Mundur Walau Sering Dilempari Batu

Kompas.com - 12/07/2019, 07:00 WIB
Rachmawati

Editor

Sumber

KOTABARU, KOMPAS.com –  Saat banyak orang takut dan menghindar, komunitas di Kabupaten Kotabaru ini menyempatkan waktu berbagi dengan peyandang orang dengan gangguan jiwa (ODG).

Komunitasi ini bernama Gerakan Jumat Berkah Kotabaru (GJBK) yang kini sudah berubah nama menjadi Jumat Berbagi Rasa.

Anggota komunitas itu adalah Lilis, Dhani, dan Zainal Arifin beserta beberapa rekannya.

Setiap hari Jumat, Komunitas Jumat berbagi rasa ini memiliki program berbagi makanan pada orang yang kurang waras atau gila di jalanan.

Baca juga: Robby Beli Burung Rp 1 Miliar, Istrinya Kaget: Lu Gila Ya Beli Burung Seharga Rumah?

Saat membagikan makan pada ODG tidak jarang mereka dilempari batu, kayu dan benda lainnya.

Meski sulit mendekati orang gangguan jiwa, mereka tidak langsung berhenti begitu saja. Anggota komunitas terus berupaya agar orang yang kurang waras itu bisa mendapatkan makanan.

Lilis mengaku banyak tantangan yang dialami selama berbagi kepada orang gila di wilayah Kotabaru. Namun karena kasihan mereka tetap nekat membagikan nasi bungkus kepada mereka.

"Jadi yang kami utamakan adalah mencari orang yang tak waras di jalanan. Walau pun kami sering mengalami hal-hal yang tak diinginkan tetapi tetap semangat untuk membagikan nasi bungkus. Beberapa kali dilempari batu juga tak jadi masalah, " kata Lilis kepada Banjarmasinpost.co.id, Selasa (9/7/19).

Baca juga: Pengidap Gangguang Jiwa Mengamuk, Kades dan Warganya Dibacok

Menurut Lilis, sasaran utama di Jumat Berbagi Rasa ini memang orang tak waras, setelah itu makanan juga akan dibagikan kepara tukang becak dan belta.

Makanan juga dibagikan kepada tukang parkir dan pemulung serta warga yang kurang mampu atau jemaah salat Jumat.

“Kegiatan ini kami laksanakan setiap Jumat dan kadang anak-anak kami dilibatkan untuk belajar berbagi kepada sesama. Kegiatan berbagi ini tidak bisa kami laksanakan sendiri tetapi juga ada bantuan dari sejumlah donatur yang memberikan nasi bungkusnya, " katanya.

Dia menjelaskan setiap hari Jumat, selalu ada donatur  yang secara tetap memberikan nasi bungkus sebanyak 150 hingga 200 bungkus.

Selanjutnya para angota komunitas Jumat Berbagi Rasa (JBR) ini berpencar untuk membagi nasi bungkus tersebut.

Namun makanan yang dibagikan masih terbatas, sehingga dia berharap pemerintah daerah setempat juga juga turut membantu orang yang mengalami gangguan kejiwaan.

Baca juga: Kisah Penjaga Lintasan KA Tak Berpintu, Usir Orang Gila hingga Hentikan Pengguna Jalan

"Kami belum ada donator yang setiap hari bisa membantu sehingga cuma bisa kami laksanakan tiap hari Jumat, " katanya.

Sementara itu, rekan Lilis yakni Dhani juga mengungkapkan hal yang sama. Ia bercerita jika kegiatan itu dilaksanakan tiap hari Jumat dan para anggota akan kumpul di Siring Laut Kotabaru kemudian berpencar membagi nasi bungkus.

"Untuk orang gila ada yang di jalan dan ada yang di rumah tetap. Tapi namanya orang gila yang kita harus waspadai juga, " kata pria yang yang berdagang di kawasan Siring Laut Kotabaru.

Dengan bergabung dengan kegiatan tersebut, anggota komunitas mengaku tidak mengharap apapun. Mereka bergabung karena ingin berbagi dan membantu orang-orang yang mengalami keterbelakangan mental di sekitarnya..

Artikel ini telah tayang di banjarmasinpost.co.id dengan judul Komunitas Ini Berbagi Nasi Bungkus Dengan Orang Gila, Walau Sering Dilempari Batu Tak Mundur

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com