Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mimpi Anak Danau Toba di Langkah Kaki Togu dan Biston, Berburu Jangek hingga Dikira Orang Gila (2)

Kompas.com - 29/11/2018, 11:43 WIB
Aji YK Putra,
Khairina

Tim Redaksi

PARAPAT, KOMPAS.com - Delapan hari lamanya Togu Simorangkir dan Biston Manihuruk berjalan kaki mengelilingi Danau Toba, Sumatera Utara untuk menggalang 8 rumah belajar yang didirikan oleh Yayasan Alusi Tao Toba.

Hari pertama perjalanan pada Senin (19/11/2018), yang dimulai dari kota Parapat, Sumatera Utara menuju kabupaten Simalungun seakan tak ada rintangan.

Napas Togu dan Biston masih tetap terjaga meskipun usia telah memasuki kepala empat. Perjalanan masih landai, namun aspal panas mereka lewati dengan langkah kaki yang besar.

Sepanjang jalan kedua sahabat karib ini bercanda untuk melepas letihnya berjalan kaki. Biston dan Togu seakan tak kehabisan bahan untuk menceritakan hal lucu.

Baca juga: Mimpi Anak Pesisir Danau Toba di Langkah Kaki Togu dan Biston (I)

Ditambah lagi, gaya Biston yang polos dengan logat Batak medok, selalu membuat perut menahan sakit untuk tertawa.

Tingkah Togu pun tak kalah dengan Biston. Aksi kocaknya menghentikan laju motor yang membawa jangek (sejenis kerupuk) membuat tim Literasi Nusantara dari Gramedia dan Kompas.com tertawa terpingkal-pingkal.

“Eh, ada jangek, jangek, jangek,” ucap Togu menghentikan pedagang jangek.

Puluhan kantong plastik berisi jangek langsung diborong Togu sebagai camilan sambil berjalan kaki untuk menyelesaikan misi.

Maklum, di tengah jalan pria berbadan besar ini mendadak kelaparan.

“Gagal diet ini, tapi mau gimana perut lapar belum sarapan. Nanti sarapan di depan saja,” kelakar Togu.

Berjalan sambil mengunyah kerupuk jangek melepaskan penat mereka. Begitu juga dengan pemandangan alam yang apik di pesisir Danau Toba menjadikan pandangan mata tak jenuh.

Di persimpangan tiga, Si Damanik motor pembawa logistik akhirnya datang. Togu dan Biston langsung menyantap pisang dan roti yang ada di sana. Mereka kembali melanjutkan perjalanan di hari pertama dengan jarak tempuh 46,4 kilometer dan beristirahat.

Hari kedua Selasa (20/11/2018) perjalanan kembali dilanjutkan, kali ini rintangan terberat harus mereka hadapi. Tanjakan menjulang tinggi serta turunan terjal harus mereka lalui.

Suasana sejuk pagi itu, berubah menjadi curah hujan yang tinggi. Tapak kaki Togu dan Biston berhenti sejenak untuk menggunakan mantel hujan dari plastik agar tubuh tidak basah.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com