Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perjalanan Terberat Togu dan Biston Taklukkan Danau Toba demi Rumah Belajar

Kompas.com - 22/11/2018, 15:37 WIB
Aji YK Putra,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KARO, KOMPAS.com - Tiga hari sudah Togu Simorangkir dan Biston Manihuruk berjalan kaki untuk menaklukkan danau Toba, Sumatera Utara yang memiliki panjang jalur darat sejauh 305,65 kilometer, Rabu (21/11/2018). Mereka telah berjalan sejauh 87,4  kilometer. 

Namun, perjalanan di hari ketiga, langkah kaki Togu dan Biston harus tersendat lantaran mengalami cidera di telapak kaki. 

Guyuran hujan deras ketika melewati Kabupaten Simalungun pada Selasa (21/11/2018) lalu membuat telapak kaki Togu menjadi bengkak karena terkilir. 

"Hari ini lebih berat dari kemarin, karena jalan pakai sendal ke mari, jadi tidak baik. Ditambah lagi sering melompat, kaki kanan kena dan sedikit bengkak," kata Togu. 

Tim Literasi Nusantara dan Gramedia serta Kompas.com yang ikut mendukung acara penggalangan dana rumah belajar Yayasan Alusi Tautoba pun akhirnya memutuskan agar perjalanan ditunda sembari menunggu kaki Togu kembali normal. 

 

Togu Simorangkir mengalami cidera dibagian kaki, lantaran terkilir saat melakukan aksi jalan kaki untuk menaklukkan Danau Toba dalam rangka mencari donasi untuk delapan rumah belajar, Rabu (21/11/2018).KOMPAS.com/ Aji YK Putra Togu Simorangkir mengalami cidera dibagian kaki, lantaran terkilir saat melakukan aksi jalan kaki untuk menaklukkan Danau Toba dalam rangka mencari donasi untuk delapan rumah belajar, Rabu (21/11/2018).

Bahkan, Togu sempat tertidur dipinggir jalan karena kelelahan. Selain itu, pria jebolan magister Oxford Brookes University ini pun terpaksa mengompres kaki menggunakan air panas, karena sudah tidak memungkinkan untuk berjalan pada hari ini. 

Baca juga: Jalan Kaki Kelilingi Danau Toba, Togu Simorangkir Didukung Warga

Meski demikian, Togu pun telah menempuh perjalanan sejauh 102,2 kilometer untuk hari ini. 

Togu kembali menargetkan untuk mengejar ketertinggalan perjalanan. Ia sebelumnya menyebutkan, dalam satu hari akan berjalan sejauh 40 kilometer. 

"Besok mudah-mudahan lebih baik, dan bisa mengejar ketertinggalan sehingga delapan hari bisa tuntas, dukung terus, walaupun target 40 kilometer gak sampai hari ini, besok kita kejar," ujar Togu dengan semangat menggebu-gebu. 

 

Togu Simorangkir serta Biston Hutahuruk tetap melakukan perjalanan, meski sempat mengalami cidera kaki. Tim literasi nusantara yang ikut mendampingi, akhirnya memutuskan agar perjalanan ditunda sementara untuk beristirahat.KOMPAS.com/ Aji YK Putra Togu Simorangkir serta Biston Hutahuruk tetap melakukan perjalanan, meski sempat mengalami cidera kaki. Tim literasi nusantara yang ikut mendampingi, akhirnya memutuskan agar perjalanan ditunda sementara untuk beristirahat.

Sementara itu, Biston mengaku perjalanan pada hari ketiga memang begitu menyulitkan karena kondisi kaki yang tidak lagi memungkinkan mencapai target per hari 40 kilometer. Ditambah, kondisi Togu yang mengalami cidera di kaki.

“Hari ini tetap semangat, tapi kondisi bang Togu begini (cidera) jadi kita harus istirahat dulu,” ujar Biston.

Biston pun juga sempat mengalami keluhan di kaki. Namun, hal itu tak terjadi begitu lama usai mengganti sepatu.

“Perjalanan ini akan kita tuntaskan sampai selesai, apa yang kita mulai harus tetap diselesaikan,” kata dia.

Baca juga: Kisah Rismaida Damanik, 35 tahun Menjadi Guru SD di Belakang Jurang Danau Toba

Yayasan Alu Sitautoba sebelumnya menggalang dana untuk 8 rumah belajar (Sopo), dua kapal belajar serta tiga kereta belajar bagi anak di sekitaran Danau Toba. Penggalangan dana ini ditargetkan mampu mendapatkan donasi sebesar Rp 305 juta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com