Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batas Akhir Pencarian Heli MI-17 yang Hilang di Papua Belum Ditentukan

Kompas.com - 08/07/2019, 16:47 WIB
Dhias Suwandi,
Abba Gabrillin

Tim Redaksi

JAYAPURA, KOMPAS.com - Pencarian Helikopter MI-17 milik TNI Angkatan Darat yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, sejak 28 Juni 2019, telah memasuki hari ke-11.

Hingga kini Mabes TNI belum memberi batas waktu pencarian dan upaya penyisiran masih dilakukan melalui jalur udara dan darat.

"Kami tunggu komando dari Mabes dan belum ada kepastian sampai kapan pencarian dilakukan. Kami masih fokus menemukan MI-17," ujar Wakil Kepala Penerangan Kodam XVII/Cenderawasih, Letkol Inf TNI Dax Sianturi, di Jayapura, Senin (8/07/2019).

Menurut dia, hari ini tim udara sempat melakukan lima kali penerbangan untuk mencari tanda-tanda keberadaan helikopter MI-17.

Pencarian dilakukan dari berbagai titik. Satu Heli Bell 412 No Reg HA 5177  dan  Heli AS 350 PK-DAP terbang dari Bandara Oksibil. Kemudian, Heli Bell 412 No Reg HA 5185 terbang dari Lanud Silas Papare, sebanyak 1 sortie dengan wilayah pencarian Sentani-Lereh-Senggi-Airu-Sentani, Kabupaten Jayapura.

Kemudian Pesawat CN 235 MPA melaksanakan 1 sortie penerbangan dengan rute pencarian Sentani-Oksibil-Sentani, dengan waktu terbang selama 2 jam 30 menit.

Selain melalui udara, pencarian melalui jalur darat juga terus berlangsung dengan ruang lingkup yang semakin luas.

"Pencarian melalui darat di wilayah Kabupaten Pegunungan Bintang masih dilakukan di sekitar Distrik Oksop, Okbape,  Weime dan Okaom. Sedangkan, pencarian di Kabupaten Jayapura dilakukan ke arah Kampung Tangen, Distrik Airu," kata Dax.

Baca juga: Pencarian Helikopter MI-17 Belum Membuahkan Hasil, Pangdam: Kita Tidak Boleh Menyerah

Hingga kini, Tim SAR Gabungan belum juga menemui adanya tanda-tanda keberadaan MI-17. Rencananya, pencarian akan dilanjutkan esok hari.

Sebelumnya, Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD dikabarkan hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.

Baca juga: Fakta di Balik Pencarian Heli MI-17 di Papua, Heli Buatan Rusia hingga Pesawat CN235 MPA Diterjunkan

Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang, terdiri dari tujuh orang crew dan lima orang personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian Pos.

Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik (Dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.

Bertolak dari distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar. Pada pukul 11.44 WIT, Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani.

Sesuai perkiraan ekstimasi waktu, seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT. Namun, sampai saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut.

Selain pencarian dari Distrik Oksibil, kini Tm SAR Gabungan juga melakukan penyisiran di Distrik Lereh dan Airu, Kabupaten Jayapura.

Hal tersebut dilakukan karena ada informasi dari warga di dua lokasi tersebut yang mengaku sempat mendengar bunyi helikopter pada 28 Juni 2019.

Baca juga: Mengenal Heli TNI AD yang Hilang di Papua, Buatan Rusia yang Jadi Andalan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com