Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satia, Bocah Obesitas Asal Karawang Akan Jalani Pemeriksaan di Rumah Sakit

Kompas.com - 02/07/2019, 15:41 WIB
Farida Farhan,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KARAWANG, KOMPAS.com - Satia Putra, bocah tujuh tahun penderita obesitas asal Kampung Cilempung, Desa Pasirjaya, Kecamatan Cilamaya Kulon, Kabupaten Karawang, akan dibawa ke RSUD Karawang untuk menjalani pemeriksaan, Rabu (3/6/2019).

Saat ini Satia memiliki berat mencapai 97 kilogram.

"Secara teknis sudah siap, besok dibawa ke RSUD Karawang," kata Plt Kepala Dinas Kesehatan Karawang, Nurdin Hidayat kepada Kompas.com, Selasa (2/7/2019).

Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang Berharap Dijenguk Bupati

Nurdin mengatakan, Satia dibawa ke RSUD Karawang melalui program Karawang Sehat. Artinya, biayanya bakal ditanggung pemerintah.

Berdasarkan pemeriksaan awal, kata Nurdin, tidak ditemukan kelaian pada Satia. Begitu pun tidak ada faktor keturunan. Yang ada berat badan tidak normal akibat pola makan yang berlebihan.

Petugas kesehatan sudah memberikan arahan kedua orangtua Satya.

"Ternyata (arahan) tidak berhasil, karena yang saya dengar jika si anak (Satia) minta makan sesuai keiinginannya tidak dikasih, dia marah. Itu membuat orangtuanya tidak tega," jelas Nurdin.

Baca juga: Satia, Bocah 97 Kg Asal Karawang: Makan 6 Kali Sehari dan Tak Bisa Tidur Terlentang

Nurdin menyebut, hingga saat ini belum ada literatur yang menyebutkan sunat mempengaruhi nafsu makan. Hal itu disampaikan Nurdin saat ditanya mengenai pengakuan orangtua Satia, bahwa nafsu makan bocah itu naik drastis setelah disunat.

Sebelumnya, Sarli (60), ayah Satia, berharap pemerintah membantu putranya agar seperti anak-anak di usianya. Sebab, hingga kini petugas kesehatan datang hanya sebatas mengecek. Janji untuk berobat ke kota tak kunjung terealisasi.

"Sekitar tiga kali datang, tapi belum juga ada solusi," katanya.

Sarli menyebut, berat badan Satia naik setelah disunat saat berumur tiga tahun. Kian hari, nafsu makan bocah itu kian naik.

Tiap hari, Satia makan enam hingga tujuh kali. Itu belum dengan ngemil, seperti bakso. Malam sebelum tidur, Satia juga kerap merengek meminta makan. Tiap kali makan, porsi makannya pun banyak, tak seperti anak-anak pada umumya.

"Terakhir ditimbang sekitar 97 kilogram," kata Sarli.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com