Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ngobrol Santai Isu Sosial dan Radikalisme di Angkringan Toleransi Denpasar

Kompas.com - 29/06/2019, 20:54 WIB
Kontributor Bali, Robinson Gamar,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

DENPASAR, KOMPAS.com - Sebuah tempat santai di Denpasar, Bali, diberi nama "Angkringan Toleransi", Sabtu (29/6/2019).

Berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Denpasar, angkringan ini muncul atas kegelisahan atas maraknya aksi radikalisme di berbagai daerah di tanah air.

Angkringan ini dikemas sederhana. Menjajakan jajanan dan wedang ringan khas angkringan. Ada nasi jinggo, tempe bacem, tahu, dan minuman sepeti wedang beras merah, teh dan minuman lain.

Pengelola angkringan Boby Ganaris mengatakan, kehadiran angkringan ini berawal dari kebutuhan ruang interaksi warga yang ingin berbagi cerita tentang isu-isu sosial, baik itu lingkungan maupun radikalisme.

"Setelah ngobrol dengan teman-teman akhirnya sepakat bikin angkringan toleransi karena rupanya radikalisme menjadi ancaman yang cukup nyata bagi bangsa saat ini," kata pria yang akrab disapa Bobi, Sabtu.

Baca juga: Melihat Toleransi Umat Beragama di Timika saat Idul Fitri

Sebagaimana angkringan pada umumnya, tetap akan mengedepankan suasana santai. Topik obrolanpun bebas, tapi pada hari tertentu secara berkala digelar diskusi tematik.

Penasihat Gerakan Anti Radikalisme (GRAK) Bali Nyoman Gde Sudiantara menyambut positif kehadiran angkringan ini. Dia berharap ruang-ruang seperti ini akan menumbuhkan semangat keberagaman di tengah meluasnya aksi radikalisme.

"Warga Bali pastinya mendukung apalagi tujuannya positif, radikalisme harus dilihat sebagai musuh bersama dan cara menghadapinya harus dengan berbagai pendekatan," kata Punglik, sapaan akrabnya.

Baca juga: Makan Gratis di Angkringan di 9 Stasiun, Catat Tanggal dan Syaratnya

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com