Untuk memastikan apakah bentuk situs tersebut merupakan peninggalan Majapahit, Wicaksono mengatakan masih membutuhkan waktu.
BPCB masih perlu melakukan observasi lanjutan hingga melakukan ekskavasi. Apalagi, penemuan situs Kedaton diduga memiliki keterkaitan dengan Situs Sugihwaras yang lokasinya saling berdekatan.
"Jadi, sambil menunggu hasil kajian ataupun ekskavasi, kami berkoordinasi dengan Pemkab Jombang, Pemerintah Desa Bulorejo, Pemerintah Desa Sugihwaras, termasuk dengan pemilik lahan dan juga penambang pasir. Nanti kami juga lihat regulasi di pemda seperti apa," katanya.
Baca juga: Selain di Mojokerto, Bata Kuno Era Majapahit Ditemukan di Jombang
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Pemkab Jombang masih menunggu rekomendasi dari BPCB Jawa Timur untuk menentukan langkah berikutnya terkait pengamanan dan pelestarian situs Kedaton.
"Kemarin kami sudah mengecek ke lokasi bersama arkeolog dari BPCB. Untuk langkah selanjutnya, kami menunggu rekomendasi dari BPCB," ujar Anom Antono, Kasi Sejarah dan Budaya Dikbud Jombang, saat ditemui di kantornya, Kamis (27/6/2019).
Anom mengungkapkan, tidak adanya arkeolog atau tenaga ahli di Kabupaten Jombang membuat pihaknya harus menunggu kajian dan rekomendasi dari BPCB Jatim di Trowulan Kabupaten Mojokerto.
Baca juga: Bata Kuno Ditemukan di Mojokerto, Diduga Peninggalan Era Majapahit
Anom menjelaskan, Pemkab Jombang memang tidak memiliki ahli ataupun arkeolog. Namun, pihaknya tetap berkomitmen untuk menjaga penemuan situs kuno di wilayah Jombang.
"Karena kami enggak punya arkeolog, jika ada penemuan benda cagar budaya, kami langsung koordinasi dan meminta fasilitasi BPCB," kata Anom.
Sembari menunggu kajian dan rekomendasi BPCB, tambah Anom, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan sejumlah pihak untuk pengamanan situs Kedaton.
"Sudah kami koordinasikan dengan pemerintah desa, pemilik tanah dan pihak-pihak terkait agar situs yang ditemukan dijaga dan dirawat, agar jangan sampai rusak," katanya.
Baca juga: 5 Fakta Bata Kuno di Mojokerto, Diduga Milik Bangsawan Majapahit hingga Benda Asal Dinasti Ming
Sumber: KOMPAS.com (Moh. Syafií)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.