Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 27/06/2019, 22:09 WIB
Andi Hartik,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

MALANG, KOMPAS.com - Universitas Brawijaya (UB) menjadi kampus yang paling diminati pendaftar Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2019.

Total, jumlah pendaftar SBMPTN yang menempatkan Universitas Brawijaya sebagai tujuannya sebanyak 55.871 dan terbanyak di antara perguruan tinggi negeri lainnya di Indonesia.

Sebelumnya, Universitas Brawijaya juga menjadi kampus terbanyak yang menerima pendaftar Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) 2019 dengan 3.957 pendaftar.

"Pendaftar SBMPTN UB terbanyak di Indonesia sama seperti SNMPTN," kata Wakil Rektor 1 Universitas Brawijaya, Aulanni'am melalui rilis yang diterima Kompas.com, Kamis (27/6/2019).

Baca juga: Kata Mahasiswa Universitas Brawijaya Soal Pemilu 2019 dan Pahlawan Demokrasi yang Gugur

Dikatakannya, selain karena sudah terkenal di seluruh Indonesia, Universitas Brawijaya banyak diminati oleh calon mahasiswa karena memiliki fakultas yang banyak dan suasana daerahnya yang nyaman.

"Siswa dari seluruh Indonesia selain sudah kenal dengan UB, jumlah fakultas di Universitas Brawijaya juga banyak. Selain itu, suasana dan lingkungan Kota Malang khususnya di Universitas Brawijaya juga mendukung untuk semua kalangan ekonomi," jelasnya.

Sementara itu, kriteria kelulusan pendaftar ditentukan oleh Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK). Berbeda dengan perguruan tinggi lain yang masih mempertimbangkan kriteria lain.

"Berbeda dengan universitas lain yang mungkin menyediakan kriteria lain untuk daftar SBMPTN. Di Universitas Brawijaya nilai 100 persen diambil dari UTBK dan tidak ada kriteria lain seperti portofolio prestasi," ungkapnya.

Baca juga: Universitas Brawijaya Jadi Penerima SNMPTN Terbanyak dengan 3.957 Mahasiswa

Prodi saintek paling diminati

Program studi saintek masih mendominasi jumlah pendaftar di UB. Pendaftar yang memilih program tersebut sebanyak ada 33.987 dari total 55.871 pendaftar.

Sebanyak 18.423 pendaftar menempatkan Universitas Brawijaya sebagai pilihan pertama dan 15.564 pendaftar menjadikan Universitas Brawijaya sebagai pilihan kedua.

Sisanya sebanyak 21.884 pendaftar memilih program studi soshum. Dengan 12.580 pendaftar menempatkan Universitas Brawijaya sebagai pilihan pertama dan 9.304 pendaftar menempatkannya sebagai pilihan kedua.

Sedangkan, daya tampung program studi saintek yang sudah ditetapkan sebanyak 3.627 orang dan program studi soshum sebanyak 1.988 orang.

Baca juga: Jadwal dan Cara Registrasi Mahasiswa Universitas Brawijaya dari Jalur SBMPTN

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com