Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penyebab Kebakaran di Kawasan Taman Nasional Gunung Rinjani Masih Diselidiki

Kompas.com - 25/06/2019, 12:50 WIB
Karnia Septia,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


MATARAM, KOMPAS.com - Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) masih menyelidiki penyebab kebakaran di kawasan hutan bukit Kondo yang berada di dalam kawasan hutan taman nasional Gunung Rinjani.

"Kami masih selidiki. Bisa jadi faktor alam karena hampir tiap tahun," terang Kepala BTNGR Sudiyono, saat dikonfirmasi, Selasa (25/6/2019).

Berdasarkan pantauan petugas di Propok masuk wilayah TNGR, sudah tidak menemukan adanya titik api.

"Alhamdulillah terpantau kondisi sampai dengan pagi ini tidak ditemukan adanya hotspot," terang Sudiyono.

Baca juga: Hutan Bukit Kondo di Taman Nasional Gunung Rinjani Terbakar

Sebelumnya, kebakaran hutan terjadi di Kawasan Hutan Bukit Kondo yang berada di kawasan hutan Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR), Minggu (23/6/2019) pukul 17.00 Wita.

Kondisi areal yang terbakar didominasi oleh rumput dan alang-alang (Savana) dengan topografi yang sangat terjal.

Petugas TNGR langsung berkoordinasi dengan aparat setempat yang terdiri dari TNI, Polri, camat Sembalun, masyarakat peduli api, Pokdarwis, MMP dan Balai KPH Rinjani Timur.

Petugas TNGR bersama tim pemadam dan tim evakuasi lalu menuju kawasan dan mengevakuasi masyarakat yang berada di dalam kawasan ke tempat yang lebih aman.

Sejumlah 18 orang dan seluruhnya berhasil dievakuasi dalam kondisi selamat.

Baca juga: Musim Kemarau, 100 Hektar Sabana di Kawasan Gunung Rinjani Terbakar

Mempertimbangkan kondisi malam hari yang minim penerangan dan lokasi yang terjal, maka malam itu tim hanya melakukan pemantauan kondisi api.

Keesokan harinya, petugas menyiapkan anggota dan peralatan tim pemadam untuk memadamkan api.

Sudiyono menyebutkan, luas area yang terbakar diperkirakan seluas 141,6 Ha. Dengan vegetasi yang terbakar di antaranya rumput, alang-alang, edelweis, bangsal dan cemara gunung.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com