Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Fakta Kecelakaan Maut Bus Safari di Tol Cipali, Penyerang Sopir Masih Kritis hingga Korban Tewas dari Bekasi dan Tegal

Kompas.com - 19/06/2019, 18:24 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Menurut Betty, pihak keluarga masih berduka mengingat keenam penumpang mobil Xpander adalah keluarga dekat mereka.

Baca juga: Penyerang Sopir Bus Safari di Tol Cipali Ditetapkan Jadi Tersangka

3. Mayoritas korban tewas berasal dari Tegal dan Bekasi

Identitas ke-12 korban tewas dalam kecelakaan beruntun di Ruas Tol Majalengka KM 150 Tol Cipali arah Jakarta, Senin (17/6/2019) dini hari, telah diungkap.

Mayoritas adalah warga Bekasi, Jawa Barat, dan Tegal, Jawa Tengah. Tiga warga asal Kabupaten Tegal yang menjadi korban dalam kecelakaan beruntun tersebut merupakan penumpang mobil Innova berpelat B 168 DIL.

Ketiganya adalah warga asal Desa Tarub RT 10 RW 05, Kecamatan Tarub, Kabupaten Tegal, yaitu Uki (45), Amar (37), dan Daryono (70).

"Benar, dari informasi yang dihimpun mereka hendak berangkat kerja di Jakarta. Mereka kerja swasta di sana," kata Kapolsek Tarub AKP Aziz Sugiharto saat dikonfirmasi, Senin.

Baca juga: Warga Bekasi dan Tegal, Mayoritas Korban Tewas Kecelakaan Maut Tol Cipali

4. Polisi gunakan metode Traffic Accident Analysis (TAA)

Maya menggungkapkan apa yang dialaminya bersama Amalia dan Syarif saat kecelakaan maut KM 150 Tol Cipali terjadi kepada Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswandi, Selasa (18/6/2019).KOMPAS.com/ MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Maya menggungkapkan apa yang dialaminya bersama Amalia dan Syarif saat kecelakaan maut KM 150 Tol Cipali terjadi kepada Kasat Lantas Polres Majalengka, AKP Atik Suswandi, Selasa (18/6/2019).

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Trunoyudo Wisnu Andiko menyatakan, penyebab pasti kecelakaan maut di Tol Cipali akan diungkap secara ilmiah menggunakan metode traffic accident analysis (TAA).

"Berkaitan kecelakaan lalu lintas yang melibatkan empat kendaraan ini, kami juga akan lakukan proses dengan sistem TAA atau traffic accident analysis, dimana metode pengungkapan secara ilmiah yang nantinya kami akan mengetahui hasilnya dari Kakorlantas, Dirlantas dan Polres Majalengka," tutur Truno, di Mapolda Jabar, Senin (17/6/2019).

Selain itu, polisi juga mendalami keterangan A (29), yang mengaku memaksa sopir Bus Safari untuk berhenti dengan cara mengambil alih secara paksa kemudi, sehingga sopir hilang kendali.

Akibatnya, bus oleng ke kanan dan terlibat tabrakan beruntun dengan sejumlah kendaraan.

Kejadian itu menyebabkan 12 orang meninggal, 43 orang mengalami luka berat dan ringan. Menurut Truno, A saat itu menginginkan agar bus berhenti hingga terjadi perdebatan antara dia dan sopir.

"Ada perdebatan, ini akan dilakukan penyelidikan lebih lanjut," ujar dia.

Baca juga: Polisi Gunakan Metode TAA Ungkap Penyebab Kecelakaan Maut yang Tewaskan 12 Orang di Tol Cipali

Sumber: KOMPAS.com (Agie Permadi, Caroline Damanik, Ardito Ramadhan, Muhamad Syahri Romdhon)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com