Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suami yang Gadai Istri Rp 250 Juta, Bacok Korban Saat Mencari Sepatu Anak yang Hilang

Kompas.com - 14/06/2019, 08:14 WIB
Rachmawati

Editor

LUMAJANG, KOMPAS.com - Muhammad Toha (34), warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit, Kabupaten Lumajang yang menjadi korban salah sasaran bacok hingga tewas oleh Hori (43), warga Desa Jenggrong Kecamatan Ranuyoso, Lumajang, rupanya masih bersaudara.

Hal ini terungkap setelah polisi menangani kasus pembacokan salah sasaran yang dipicu oleh ulah Hori yang gadaikan istrinya sendiri sebesar Rp 250 juta kepada Hartono, warga Desa Sombo, Lumajang, alias kasus suami gadaikan istri.

Akibatnya, Toha tewas dalam upaya penyelamatan di rumah sakit Lumajang.

Dalam pemeriksaan oleh pihak rumah sakit diketahui, Toha mengalami luka yang cukup parah. Tulang iga kanan di bagian belakang rusuk putus, tulang belikat kiri putus, dan tulang belikat kanan pecah.

Baca juga: Motif Suami yang Gadai Istri Rp 250 Juta Merencanakan Pembunuhan, tapi Salah Sasaran

Selain itu, punggung robek melintang dari atas kanan sampai kiri bawah.

Kejadian tragis pembacokan salah sasaran oleh Hori yang gadaikan istrinya tersebut, bermula perihal masalah utang piutang yang menggegerkan masyarakat Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Hori diduga menggadaikan istrinya kepada Hartono (40), yang tidak lain masih tetangga Toha sebesar Rp 250 juta.

Hori mulanya nekat ingin membunuh Hartono, namun salah sasaran pada seseorang yang bernama Muhammad Toha.

Ketika itu, Selasa (11/6/2019) malam Toha bersama temannya bernama Kholik (34) warga Desa Sombo Kecamatan Gucialit mencari sepatu milik anak Kholik yang terjatuh di Jalan Dusun Argomulyo desa setempat.

Tanpa keduanya ketahui, tiba-tiba Hori membacok Toha memakai celurit. Toha langsung terjatuh bersimbah darah dengan luka bacok di bagian punggung.

Baca juga: Bawa Kabur dan Gadai Motor Teman, Pemuda Ini Ditangkap

Namun malang, ternyata setelah aksi maut itu berlangsung, barulah Hori menyadari yang menjadi korban bukanlah targetnya melainkan orang lain yang memiliki perawakan mirip dengan target.

"Bahkan ternyata korban (Toha) dengan pelaku (Hori) ini masih memiliki hubungan keluarga," ujar Kapolres Lumajang AKBP M Arsal Sahban, Kamis (13/6/2019).

Setelah pembacokan, Hori lantas melarikan diri.

Warga sekitar langsung menolong Toha dengan melarikannya ke rumah sakit. Namun nyawanya tidak tertolong akibat parahnya luka yang diderita Toha.

Tim Cobra Polres Lumajang yang mendengar informasi pembacokan itu langsung mengejar orang yang diduga pelaku.

Polisi dibantu perangkat Desa Jenggrong berhasil menangkap Hori di Kecamatan Ranuyoso. Setelah Hori ditangkap, mengalirlah cerita perihal utang piutang dan penggadaian sang istri kepada sang pemberi utang.

Baca juga: Pura-pura Rental, 2 Pelaku Ini Gadai 25 Mobil

Hori berutang kepada Hartono sebesar Rp 250 juta dan menjadikan istrinya sebagai jaminan.

Hori hendak membayar utang memakai sebidang tanah dan mengambil sang istri kembali. Namun Hartono tidak mau.

Hori yang merasa kecewa merencanakan pembunuhan itu. Nahasnya, malah orang lain yang dia bacok.

Kasat Reskrim POlres Lumajang yang juga Ketua Tim Cobra, AKP Hasran menegaskan pihaknya akan memeriksa sejumlah pihak.

"Sesuai instruksi kapolres, kami akan lakukan pemeriksaan terhadap istri Hori dan Hartono. Apakah ada proses penggadaian atau peristiwa lain yang menyebabkan pembunuhan tersebut," tegas Hasra

Hori mulanya nekat ingin membunuh Hartono, namun salah sasaran terhadap seseorang yang bernama Muhammad Toha

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Terungkap, Suami yang Gadaikan Istri Rp 250 Juta Sabetkan Celurit Maut saat Toha Mencari Sepatu Anak

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com