Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswa SMK Bina Maritim: Kami Sudah Terbiasa Dianiaya Senior, Diancam Tak Boleh Lapor

Kompas.com - 13/06/2019, 06:00 WIB
Nansianus Taris,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAUMERE, KOMPAS.com - Siswa SMK Bina Maritim Maumere yang menjadi korban perpeloncoan oleh seniornya di sekolah itu mengaku kejadian itu bukan pertama kali terjadi.

 

"Kami sudah terbiasa, makanya kami tidak lapor ke guru-guru. Setiap hari kami disiksa oleh senior. Itu memang tidak diketahui para guru," ungkap siswa korban perpeloncohan SN, kepada Kompas.com, Rabu (12/6/2019). 

"Kami tidak lapor dengan para guru karena terima siksaan dobel dari senior. Setelah siksa kami, mereka ancam tidak boleh lapor. Kalau lapor disiksa lagi. Kami tidak lawan dan tidak lapor. Kami menghargai mereka sebagai senior makanya tidak berani lawan dan lapor," sambung SN. 

Baca juga: Viral Video Perpeloncoan terhadap Junior, 4 Siswa Resmi Dikeluarkan

SN mengaku, dia dipukul seniornya karena masalah rambut. 

"Saya dipukul itu karena rambut paras. Padahal, senior yang pukul saya juga rambutnya paras. Itu tadi, kami takut mau lapor guru dan orangtua, kalau kami disiksa," kata SN. 

Ia menuturkan, orangtuanya kaget mendapat informasi bahwa dirinya disiksa senior di sekolah. "Orangtua saya marah setelah lihat video beredar di media sosial," turur dia. 

Korban lain, EMN, mengaku, dirinya dipukul seniornya karena masalah sepatu. 

Ia mengungkapkan, pada Senin (10/6/2019), ia bersama temannya terlambat tiba di sekolah.

Saat itu, Kepala Sekolah tengah memberi wejangan kepada siswa-siswi. Karena terlambat, ia dan temannya memilih beristirahat di luar sekolah. 

Baca juga: Pelaku yang Aniaya Pasutri di Kabupaten Bandung Diduga Kesal karena Dibohongi

"Setelah teman-teman bubar, saya dan teman SN ini dipanggil oleh 5 orang seniornya ke belakang sekolah. Sampai di belakang, mereka tanya saya kenapa pakai sepatu boneng. Saya belum jawab senior langsung tinju diperut," ungkap EMN. 

"Setelah tinju diperut, senior kembali tendang bokong dan tempeleng saya 3 kali," sambung dia. 

Dirinya mengetahui jika aksi itu direkam salah seorang dari senior yang menyiksanya. 

Ia menambahkan, setelah keduanya disiksa, senior langsung menyuruh pulang ke rumah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com