"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain. Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," ucap Aidi, menyampaikan apa yang dikatakan Telangga.
Dengan alasan itu, Telangga dan tiga rekannya memutuskan untuk keluar dari KKB dan bergabung dengan NKRI.
Baca juga: Ketua DPR Usul agar PBB Tetapkan OPM sebagai Organisasi Teroris
Aidi mengatakan, Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, telah menyanggupi untuk memberikan Telangga dan rekan-rekanya pekerjaan. Selain itu, Yui juga akan memperbaiki rumah mereka.
Bupati juga berencana akan melaksanakan upacara penerimaan warga pada 11 Juni 2019 dengan mengundang warga Mulia, Puncak Jaya.
"Bupati (Puncak Jaya) menyampaikan, kalau dia mau kembali ke NKRI, pemda akan fasilitasi pekerjaan dan juga akan membangunkan rumah bagi yang belum punya rumah. Kalau sudah punya rumah nanti akan direhab supaya lebih layak," kata Kolonel Inf Muhammad Aidi, di Jayapura, Senin (10/6/2019).
Baca juga: DPR Usul Organisasi Papua Merdeka (OPM) sebagai Kelompok Teroris, Ini Kata Polri
Sementara itu, TNI akan memberi perlindungan kepada Telangga dan teman-temannya, meskipun tidak secara frontal agar kebebasan mereka tidak terganggu.
Menurut dia, keputusan untuk keluar dari OPM yang tergolong sebagai kelompok kriminal sparatis bersenjata (KKSB) adalah sebuah hal yang berisiko, karenanya perlu ada pendampingan agar keselamatan mereka bisa terjaga.
"Kami tetap akan mengamankan, tetapi kami bukan berarti mengkungkung kebebasannya. Jadi, dia tetap melaksanakan aktivitas," ucap Aidi.
Seperti diketahui, Telangga Gire (30), Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27) sudah mengambil sumpah untuk masuk ke NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo.
Baca juga: Empat OPM Kembali ke NKRI, Serahkan 1 Senjata M16 dan Amunisi
Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.