Salin Artikel

5 Fakta Ajudan Petinggi OPM Serahkan Diri ke TNI, Akui Setia kepada NKRI hingga Merasa Ditipu Goliat Tabuni

KOMPAS.com - Telangga Gire (30), salah satu ajudan Goliat Tabuni, salah satu anggota kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua, menyatakan diri kembali ke NKRI, Sabtu (8/6/2019).

Ajudan Goliat tersebut bernama berikrar setia kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo di Kampung Distrik Illu, Kabupaten Puncak Jaya.

Selain Gire, ada tiga anggota KKB yang ikut menyatakan diri kembali ke NKRI.

Dalam pengakuannya, Gire mengaku telah kena tipu oleh Goliat Tabuni yang menjanjikan kemerdekaan bagi Papua.

Berikut ini fakta lengkapnya:

Telangga Gire (30) yang merupakan ajudan Goliat Tabuni, salah satu petinggi Organisasi Papua Merdeka ( OPM) di Kabupaten Puncak Jaya, menyatakan diri kembali ke NKRI.

"Hari ini (Sabtu) sekitar 08.15 WIT, Telangga Gire menyatakan menyerahkan diri serta berikrar kesetiaan kepada NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo didampingi oleh 25 orang anggota Kodim di Kampung Wurak Distrik Illu Kabupaten Puncak Jaya," ujar Kapendam XVII Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi, melalui rilis, Sabtu (8/6/2019).

Selain itu, ada tiga orang lainnya yang mengikuti Telangga yang mengambil keputusan kembali ke NKRI, mereka adalah Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27).

Selain menyatakan diri bergabung ke NKRI, mereka juga menyerahkan satu pucuk senjata api jenis Mosser dan sejumlah munisi cal 7,62.

"Menurut Telangga bahwa senjata tersebut adalah milik polisi yang dirampas pada saat penyerang Polsek Karubaga, Kabupaten Tolikara tahun 2013," kata Aidi.

Menurut dia, Telangga dan rekan-rekannya merasa tertipu oleh Goliat Tabuni dan kelompoknya bahwa tidak lama lagi Papua akan merdeka dan mereka akan dijanjikan jabatan tinggi.

Usai menyatakan kesetiaan kepada NKRI, Gire menjelaskan bahwa dirinya merasa terkena tipu oleh Goliat Tabuni.

"Kami bertahun-tahun hidup menderita di hutan, kepanasan, kedinginan, kehujanan, kelaparan dan lain-lain. Tiap hari hanya makan petatas dan keladi ambil dari kebun warga, sementara pembangunan di kampung-kampung dan di kota-kota semakin maju dan warga hidup sejahtera," ucap Aidi, menyampaikan apa yang dikatakan Telangga.

Dengan alasan itu, Telangga dan tiga rekannya memutuskan untuk keluar dari KKB dan bergabung dengan NKRI.

Aidi mengatakan, Bupati Puncak Jaya Yuni Wonda, telah menyanggupi untuk memberikan Telangga dan rekan-rekanya pekerjaan. Selain itu, Yui juga akan memperbaiki rumah mereka.

Bupati juga berencana akan melaksanakan upacara penerimaan warga pada 11 Juni 2019 dengan mengundang warga Mulia, Puncak Jaya.

"Bupati (Puncak Jaya) menyampaikan, kalau dia mau kembali ke NKRI, pemda akan fasilitasi pekerjaan dan juga akan membangunkan rumah bagi yang belum punya rumah. Kalau sudah punya rumah nanti akan direhab supaya lebih layak," kata Kolonel Inf Muhammad Aidi, di Jayapura, Senin (10/6/2019).

Sementara itu, TNI akan memberi perlindungan kepada Telangga dan teman-temannya, meskipun tidak secara frontal agar kebebasan mereka tidak terganggu.

Menurut dia, keputusan untuk keluar dari OPM yang tergolong sebagai kelompok kriminal sparatis bersenjata (KKSB) adalah sebuah hal yang berisiko, karenanya perlu ada pendampingan agar keselamatan mereka bisa terjaga.

"Kami tetap akan mengamankan, tetapi kami bukan berarti mengkungkung kebebasannya. Jadi, dia tetap melaksanakan aktivitas," ucap Aidi.

Seperti diketahui, Telangga Gire (30), Piningga Gire (25), Tekiles Tabuni (30) dan Perengga (27) sudah mengambil sumpah untuk masuk ke NKRI di hadapan Dandim 1714/PJ Letkol Inf Agus Sunaryo.

Sumber: KOMPAS.com (Dhias Suwandi)

https://regional.kompas.com/read/2019/06/10/17323961/5-fakta-ajudan-petinggi-opm-serahkan-diri-ke-tni-akui-setia-kepada-nkri

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke