Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pidato Ridwan Kamil yang Bikin Kagum Delegasi PBB di Kenya, Mulai Proyek Bahagia hingga Infrastruktur Sosial

Kompas.com - 28/05/2019, 11:26 WIB
Farid Assifa,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

Selain itu, Emil juga menjelaskan keberhasilannya membudayakan warga memakai sepeda atau berjalan kaki. Ia mengatakan suda mengubah kata "transportasi" menjadi "mobilitas:.

"Menggerakkan orang bukan hanya dengan kendaraan tetapi juga dengan mendorong warga untuk bersepeda dan berjalan kaki," katanya.

Layanan jemput bola

Level berikutnya dari proyek kebahagiaan adalah layanan publik dengan menjemput bola. Emil mengatakan, sebelumnya, warga mendatangi kantor pemerintah untuk mendapatkan pelayanan. Namun kali ini konsepnya diubah. Pemerintah lah yang mendatangi rumah warga untuk memberikan pelayanan.

Misalnya, program Omaba untuk melawan gizi buruk.

"Ini Omaba ya, bukan Obama," kata Ridwan Kamil yang disambut tawa delegasi UN-Habitat.

Ia menjelaskan, untuk menggulirkan program ini, pemerintah menggandeng komunitas ibu-ibu yang mengantarkan makanan bergizi kepada bayi-bayi yang membutuhkan, terutama dari keluarga miskin.

Progam lainnya yang bersifat "jemput bola" adalah Minggu Lansia. Emil mengatakan pihaknya membangun relawan dari orang-orang muda untuk mendatangi rumah-rumah panti jompo.

Orang-orang muda bisa belajar orang tua. Orang tua bisa memberi nasihat kepada orang muda.

Proyek bahagia lainnya adalah klinik berjalan untuk kesehatan mental. Klinik tersebut dibuat dari mobil van yang dicat warna merah muda. Van tersebut berisi psikolog dan penasihat spiritual (agama). Mobil tersebut berkeliling untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat yang memiliki masalah mental.

Untuk malah kesehatan fisik, Emil juga menyampaikan sebuah program dokter jemput bola. Warga yang sakit tidak perlu datang ke klinik atau rumah sakit, tetapi langsung didatangi dokter yang sudah dibayar pemerintah.

Emil juga menyinggung program penciptaan kewirausahawan. Ia mengatakan, pihaknya meluncurkan Kredit Mesra untuk pinjman modal usaha. Namun Kredit Mesra itu dikelola oleh dewan kesejahteraan masjid (DKM) di Kota Bandung.

Ia menyebut, proyek-proyek bahagia tersebut berhasil membuat warga Kota Bandung bahagia.

"Ketika kami pertama kali melakukan survei kebahagiaan, sebanyak 60 persen warga mengatakan bahagia. Lalu lima tahun kemudian, jumlah warga yang bahagia meningkat menjadi 87 persen," kata Emil.

Saat ini, kata Emil, ia akan memperluas jangkauan proyek kebahagiaannya ke komunitas yang lebih besar, yakni Jawa Barat. Sebagai gubernur Jabar, ia bekerja untuk membahagiakan 48 juta warga Jawa Barat.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com