"Jadi yang kami tahu, cerita dari orang-orang dulu, saat itu Sunan Dalem mengalami sakit yang lama tidak sembuh-sembuh. Kemudian suatu saat beliau bermimpi makan kolak ayam, dan ketika itu dipraktekkan ternyata benar, beliau kemudian sembuh," ujar Didik Wahyudi (40), warga Desa Gumeno yang juga bertindak sebagai panitia penyelenggara agenda kolak ayam.
Hal itu kemudian diteruskan oleh anak-cucu yang kini menjadi warga Desa Gumeno, sehingga menjadi satu tradisi yang masih bertahan hingga kini, di tengah gerusan globalisasi Gresik sebagai kota industri.
"Kolak ayam sendiri hampir mirip dengan kolak biasa. Pakai santan juga, hanya isinya ayam yang sudah kita iris kecil-kecil sehingga ada rasa gurih-gurihnya juga," terangnya.
Baca juga: Long Bambu, Gelegar Tradisi Ramadhan di Gunungkidul yang Berusia Ratusan Tahun
Sementara salah seorang warga Desa Gumeno, Zainul menambahkan, warga desa cukup antusias dalam menyambut kegiatan itu.
Kegiatan ini tetap digelar untuk melestarikan tradisi yang diwariskan oleh Sunan Dalem.
"Lebih nikmatnya lagi itu dimakan bareng-bareng warga lain di sini (halaman masjid), meski bisa juga dibungkus dan dibawa pulang ke rumah," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.