Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Tiket Mahal, Bandara Depati Amir Kehilangan 1.000 Penumpang Setiap Hari

Kompas.com - 24/05/2019, 16:41 WIB
Heru Dahnur ,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

PANGKAL PINANG, KOMPAS.com - Kenaikan harga tiket pesawat menyebabkan jumlah penumpang di Bandara Depati Amir Pangkal Pinang, Kepulauan Bangka Belitung, mengalami penurunan.

General Manager PT Angkasa Pura II Bandara Depati Amir, Chuanda mengatakan, jumlah penumpang turun 30 persen dibanding tahun sebelumnya.

"Biasanya 4.000 sampai 5.000 penumpang dalam sehari. Setelah kenaikan harga itu turun menjadi rata-rata 3.000 orang," kata Chuanda kepada Kompas.com di kantornya, Jumat (24/5/2019).

Dia mengungkapkan, harga tiket tidak hanya berpengaruh pada sektor bandara dan pariwisata. Tapi juga bagi maskapai itu sendiri.

Baca juga: Presiden Jokowi Targetkan Pengembangan Bandara Depati Amir Rampung 2020

Itu bisa dilihat dari adanya penurunan angka pergerakan pesawat periode Januari - April 2019.

"Kalau dibanding tahun lalu, turunnya 26 persen untuk pergerakan pesawat," ujar Chuanda.

Secara akumulatif makro, pendapatan bandara juga ikut berkurang. Kondisi demikian kata Chuanda, tidak hanya terjadi di Pangkal Pinang, tapi merata di wilayah Indonesia.

"Kami laporkan kondisi ini. Dan memang semuanya menjerit. AP 1 dan AP 2 sama soal harga tiket," ucapnya.

Baca juga: Jokowi Targetkan Bandara Depati Amir Layani 3 Juta Penumpang Tahun 2020

Dari Pantauan Kompas.com, kenaikan harga tiket pesawat melonjak dua kali lipat.

Misalnya tiket ekonomi rute Pangkal Pinang - Jakarta berkisar Rp 900.000 sampai Rp 1.000.000 dari harga sebelumnya Rp 465.000.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com