Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wabup Demak: Kerja Saja, Enggak Usah Berduyun-duyun ke Jakarta...

Kompas.com - 21/05/2019, 13:37 WIB
Ari Widodo,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

DEMAK, KOMPAS.com - Menanggapi adanya pengerahan massa dalam aksi people power pada Rabu (22/5/2019), Wakil Bupati Demak Joko Sutanto menghimbau kepada masyarakat Demak agar tidak mudah terprovokasi rencana tersebut.

Menurutnya, Warga Demak tak perlu lagi repot - repot mengurus masalah pemilu karena kewenangan sudah berada di pusat. Masyarakat juga tak perlu berduyun duyun menuju Ibu Kota untuk ikut - ikutan melakukan aksi people power.

"Demak enggak usah mikir hasil pemilu. Saiki wes dadi urusane Jakarta (sekarang sudah jadi urusannya Jakarta). Ndak usah berduyun - duyun ke Jakarta," kata Joko Sutanto.

Sudah saatnya, sambung Joko, masyarakat Kota Wali kembali kepada tugas utamanya yakni bekerja untuk menafkahi keluarga.

Baca juga: Ketum PP Muhamamdiyah Imbau Masyarakat Tak ke Jakarta untuk Ikut Aksi 22 Mei

 

Jika masyarakat terlalu sibuk dengan wacana pemilu yang tiada habisnya, maka akan berpengaruh terhadap kinerjanya. Pekerjaan bisa terganggu karena pikiran tak lagi fokus terhadap tugas yang sedang dihadapi.

"Kerjo ae, gak kerjo yo gak mangan. Sing tani yo tani ae, nelayan , pedagang, kembali fokus bekerja. (Kerja saja, tidak bekerja ya tidak makan. Yang tani ya tani saja, nelayan, pedagang, kembali fokus bekerja," katanya.

Wabup Joko juga mengakui jika sekarang dirinya enggan melihat tayangan acara politik di beberapa stasiun televisi. Dalam pandangannya, acara tersebut lebih menyuguhkan konflik dan friksi yang membuat hidup kurang tenang.

"Gak tahu nyetel TV, isine wong padu, tukaran dhewe-dhewe. (Tidak pernah menonton TV, isinya orang bertengkar, berantem sendiri-sendiri)," ujarnya.

"Masyarakat Demak yang terkenal dengan suasana religiusnya, seyogyanya lebih mengedepankan kegiatan agamis yang adem, lebih - lebih di bulan Ramadhan. Lebih baik mencari sebanyak banyaknya pahala dengan jalan damai yang menentramkan hidup bangsa," pungkasnya. 

Baca juga: 5 Fakta Rombongan Tur Jihad ke Jakarta, Mengaku Antar Emak-emak hingga Resmi Dibatalkan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com