Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di Papua | 7 Pesawat Tempur Perancis Mendarat Darurat di Aceh

Kompas.com - 20/05/2019, 05:00 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Akibat cuaca buruk, tujuh pesawat tempur Angkatan Laut Perancis jenis Rafale terpaksa harus mendarat darurat di Lanud Sultan Iskandar Muda, Aceh Besar, Sabtu (18/5/2019).

Menurut Danlanud Sultan Iskandar Muda Kolonel Pnb Hendro Arief H, dalam konferensi pers Sabtu (23/5/2019), kedatangan tujuh pesawat tempur Perancis langsung direspon dengan sigap oleh jajaran Lanud Sultan Iskandar Muda.

Sementara itu, calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf, menang telak di Provinsi Papua.

Jokowi-Amin memperoleh 3.021713 suara, pasangan Prabowo-Sandi 331.352 suara.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Cuaca buruk paksa 7 pesawat tempur Perancis mendarat darurat di Aceh

ilustrasi pesawat tempur F16shutterstock ilustrasi pesawat tempur F16

Saat landing, personel TNI Angkatan Udara langsung melakukan pengamanan dan pemeriksaan sesuai dengan SOP baik terhadap barang bawaan isi pesawat maupun kru Rafale.

“Identitas kru masing-masing Bob, Captain Adeleus Thomas (Rafale 38), Captain Duboin Jean, (Rafale 39), Captain Dennis Pierre (Rafale 45), Captain Hetier Hubert (Rafale 6), Squid, Captain Denis Guiluame (Rafale 21), Lea, Captain Droz Bartholet (Rafale 31), dan Choco/Captain Bon Camile (Rafale). Seluruh kru kooperatif saat diperiksa," kata Hendro.

Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan, diketahui pesawat tempur asal Perancis itu sedang melaksanakan exercise air to air dengan rute ship (Charles De Gaule)– area–ship.

“Setelah kami periksa, kru tidak membawa senjata perorangan, hanya di salah satu pesawat dengan tail number 39 terdapat peluru kedali dummy jenis Missile Interception Combat Arien (MICA)," katanya.

Baca berita selengkapnya: Tujuh Pesawat Tempur Perancis Mendarat Darurat di Aceh Besar

2. Jokowi-Ma'ruf menang telak di Papua

Pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Provinsi Papua pada Pemilu 2019, di Kota Jayapura (19/05/2019)KOMPAS.com/Dhias Suwandi Pelaksanaan Rapat Pleno Terbuka Rekapitulasi Suara Provinsi Papua pada Pemilu 2019, di Kota Jayapura (19/05/2019)

Rapat pleno terbuka rekapitulasi suara pemilu tingkat Provinsi Papua untuk pemilu presiden dan wakil presiden menetapkan pasangan Joko Wiodo-Ma'ruf Amin menang di Papua dan berhasil mengungguli pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno dengan selisih 2,69 juta suara.

"Pasangan Jokowi-Amin memperoleh 3.021713 suara, pasangan Prabowo-Sandi 331.352 suara," ucap anggota Komisioner KPU Papua, Melkianus Kambu, di Kota Jayapura, Minggu (19/05/2019).

Dari 29 kabupaten/kota yang ada di Papua, hampir seluruhnya dimenangkan oleh pasangan Jokowi-Amin. Bahkan di lima kabupaten/kota, pasangan nomor urut 01 itu mendapatakan 100 persen suara.

Baca berita selengkapnya: Rekapitulasi KPU: Jokowi-Ma'ruf Menang Telak di Seluruh Papua

3. Sebar video hoaks tentang "people power" di Medan, Janri ditangkap

Janri Pakpahan saat diamankan Direskrimsus Polda Sumut, Sabtu (18/5/2019). Dok. Polda Sumut Janri Pakpahan saat diamankan Direskrimsus Polda Sumut, Sabtu (18/5/2019).

Janri Pakpahan (30), warga Jalan Tangguk Utama, Blok 3 Griya Martubung, Medan Labuhan, Medan, Sumatera Utara, ditangkap Ditreskrimsus Polda Sumut karena diduga menyebarkan hoaks bahwa gerakan "people power" telah berlangsung di Kota Medan.

"Jam 01.30 WIB tadi pelaku kita amankan," ujar Kabid Humas Polda Sumut Kombes Tatan Dirsan Atmaja kepada wartawan, Sabtu (18/5/2019) sore.

Dalam judul video di chanel Youtube-nya, Janry Cool, Janri menulis "people power" di Kota Medan sudah mulai beraksi. Dia juga mengajak warganet untuk bersama-sama berdoa demi kedamaian NKRI.

Baca berita selengkapnya: Sebar Video Hoaks "People Power" di Medan, Pria Ini Ditangkap

4. Ratusan ormas di Banyumas deklarasi tolak "people power"

Gabungan organisasi masyarakat, agama dan pemuda menggelar deklarasi menolak people power di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).KOMPAS.com/DOK POLRES BANYUMAS Gabungan organisasi masyarakat, agama dan pemuda menggelar deklarasi menolak people power di Purwokerto, Jawa Tengah, Sabtu (18/5/2019).

Gabungan organisasi masyarakat (ormas), organisasi agama dan pemuda se- Banyumas, Jawa Tengah, menolak gerakan " people power".

Mereka juga mendukung upaya TNI dan Polri untuk mengamankan tahapan pemilu.

Hal itu disampaikan dalam pernyataan sikap ratusan anggota ormas saat acara Silaturahmi Kebangsaan dengan tema "Merawat Bhineka Tunggal Ika Mempersatukan Bangsa" di Purwokerto, Sabtu (18/5/2019).

Kapolres Banyumas AKBP Bambang Yudhantara Salamun mengatakan partisipasi masyarakat di Kabupaten Banyumas sangat tinggi.

"Sampai saat ini tidak ada komplain ataupun keluhan dari pihak-pihak tertentu, yang mengatakan bahwa ada kecurangan di sana-sini. Peristiwa yang terjadi di Banyumas, dikarenakan adanya ketidakpahaman atau kurang mengertinya panitia," kata Bambang.

Baca berita selengkapnya: Tolak "People Power", Ratusan Anggota Ormas Dukung TNI Polri Amankan Pemilu

5. Din Syamsuddin: "People Power" hak konstitusional, tapi keutuhan bangsa yang utama

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo, Selasa (14/5/2019).KOMPAS.com/KRISTIAN ERDIANTO Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Din Syamsuddin seusai bertemu Ketua DPR Bambang Soesatyo, Selasa (14/5/2019).

Din mengatakan, keutuhan berbangsa menjadi hal yang utama. Hal itu sudah disampaikan kepada semua pihak terkait rencana aksi "people power" yang digalang oleh kubu pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Namun demikian, Din menganggap "people power" adalah hak konstitusional setiap warga negara.

"Saya ditanya wartawan tentang people power, itu hak konstitusional tapi saya tidak akan ikut. Karena itu bukan cara saya. Saya ingin menyuarakan kebenaran," kata Din dalam acara Kajian Ramadhan oleh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWMU) Jawa Timur di Hall Dome Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Minggu (19/5/2019).

Baca berita selengkapnya: Din Syamsuddin: "People Power" Hak Konstitusi Tapi Saya Tidak Ikut

Sumber: KOMPAS.com (Andi Hartik, Dewantoro, Dhias Suwandi, Raja Umar)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com