Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kerusuhan Lapas Narkotika Langkat, Ratusan Napi Kabur hingga Dipicu Oknum Petugas Lapas Pukul Napi

Kompas.com - 17/05/2019, 07:23 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

3. Sweeping para napi yang kabur, 98 telah ditangkap kembali

Hingga Kamis (16/5/2019) pukul 20.00 WIB, sebanyak 98 narapidana yang kabur pasca-kerusuhan yang disertai pembakaran dua ruangan dan perusakan beberapa fasilitas, sudah tertangkap.

Kepala Bidang Humas Polda Sumut, AKBP Tatan Dirsan Atmaja mengatakannya, 98 narapidana tersebut sementara ini dititipkan di beberapa tempat, yakni 6 orang di Polres Langkat, 5 orang di Polsek Stabat, 21 orang di Polsek Hina, 58 orang di Rutan Tanjung Pura dan 8 orang di Polsek Tanjung Pura.

Pihaknya saat ini masih melakukan pendataan terhadap narapidana yang kemungkinan kabur sehingga belum bisa menyebutkan berapa banyak yang masih berkeliaran alis belum tertangkap.

Pencarian terhadap para narapidana yang belum tertangkap ini terus dilakukan.

"Ini masih didata. Karena itu berapa banyak yang kabur, tunggu pendataan dulu," kata Tatan, kepada Kompas.com, Kamis.

Baca Juga: Polisi: 98 Narapidana Lapas Narkotika Langkat Sudah Tertangkap

4. Polisi cegah napi kabur ke wilayah Aceh

Ilustrasi polisi lalu lintasKOMPAS.com/Yohanes de Britho Neonnub Ilustrasi polisi lalu lintas

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya telah berkoordinasi dengan Kepolisian Daerah Aceh untuk mengantisipasi narapidana Lapas Narkotika Langkat yang kabur, masuk ke wilayah Aceh.

"Kami sudah kontak Polda Aceh untuk sweeping dan razia untuk mengantisipasi warga binaan lari ke Aceh," ujar Agus seperti dikutip dari Kompas TV, Kamis (16/5/2019).

Agus mengatakan, saat ini personel polisi Sumut juga tengah melakukan razia dan pengejaran untuk menangkap para narapidana yang kabur.

Baca Juga: Polisi Waspadai Napi Lapas Narkotika Langkat Kabur ke Aceh

5. Diduga masalah pemukulan seorang napi oleh petugas

IlustrasiPIXABAY.com Ilustrasi

Pemukulan yang dilakukan petugas menimbulkan reaksi dari para napi lainnya yang akhirnya memicu kericuhan di Lapas Narkotika Hinai, Langkat. 

"Pada saat penangkapan, petugas lapas melakukan pemukulan terhadap warga binaan. Jadi waktu itu warga binaan menolong dan menyelamatkan," ujar Irjen Agus Andrianto seperti dikutip dari Kompas TV, Kamis (16/5/2019).

Sementara itu, petugas masih melakukan sweeping untuk menangkap kembali narapidana yang kabur.

Baca Juga: Ini Penyebab Kericuhan Lapas Narkotika Langkat

6. Kapolda minta para napi yang kabur segera menyerahkan diri

Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto (kiri) dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto, beberapa waktu lalu dalam sebuah kesempatan.  Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengeluarkan maklumat tentang imbauan kepada masyarakat Sumatera Utara dalam berunjuk rasa. Di dalamnya juga disebutkan, unjuk rasa bertujuan makar diancam hukuman seumur hidup.KOMPAS.com/Dewantoro Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto (kiri) dan Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dr Dadang Hartanto, beberapa waktu lalu dalam sebuah kesempatan. Kepolisian Daerah Sumatera Utara mengeluarkan maklumat tentang imbauan kepada masyarakat Sumatera Utara dalam berunjuk rasa. Di dalamnya juga disebutkan, unjuk rasa bertujuan makar diancam hukuman seumur hidup.

Kapolda Sumatera Utara (Sumut) Irjen Pol Agus Andrianto mengimbau kepada para Napi Lembaga Pemasyarakatan ( Lapas) Narkotika Klas III Hinai, Kabupaten Langkat yang kabur untuk segera menyerahkan dirinya.

Sementara itu, pihaknya tetap akan melakukan pencarian dan menjalin kerjasama dengan berbagai pihak dalam mencari para narapidana yang kabur tersebut.

"Jalani sisa hukuman. Lari bukan menyelesaikan masalah dan justru menambah masalah baru. Jadi serahkan diri, daripada menyesal belakang hari," ungkapnya, Kamis (16/5/2019).

Baca Juga: Kapolda Sumut Himbau Ratusan Napi yang Kabur Menyerahkan Diri

Sumber: KOMPAS.com (Dewantoro, David Oliver Purba)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com