Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta Penangkapan Terduga Teroris di Jateng-Jatim, Pernah Gabung ISIS hingga Sempat Teriak Kepanasan

Kompas.com - 16/05/2019, 16:56 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Farid Assifa

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Densus 88 menangkap 9 terduga teroris di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada hari Selasa (14/5/2019).

Dari sembilan terduga teroris tersebut, tujuh orang diketahui pernah berangkat ke Suriah.

Ketujuh orang tersebut adalah AH alias Memet, A alias David, IH alias Iskandar, AU alias Al, AS alias Tatang, TT alias Darma dan JP.

Sementara itu, untuk terduga teroris berinisial AU, memiliki peran dalam kelompok ISIS, yaitu bertugas di bagian logistik.

Berikut ini fakta lengkap penangkapan terduga teroris di Jateng dan Jatim:

1. Baru 4 bulan mengontrak

Suasana rumah kontrakan terduga teroris berinisial AH (26) di RT 2 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan, Selasa (14/5/2019)KOMPAS.com/PUTHUT DWI PUTRANTO Suasana rumah kontrakan terduga teroris berinisial AH (26) di RT 2 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan, Selasa (14/5/2019)

Densus 88 Anti Teror Mabes Polri mengamankan seorang terduga teroris berinisial AH (26) di rumah kontrakannya di RT 2 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan.

AH diketahui baru mengontrak selama empat bulan di Desa Godong. Di rumah itu, AH tinggal bersama istri dan seorang anaknya yang berumur 6 bulan.

AH ditangkap oleh tim Densus 88 Anti Teror saat keluar dari rumah kecil bercat biru itu.

"Ada yang baju preman dan ada yang berseragam. Setelah tertangkap, AH dibawa masuk ke mobil dan dibawa pergi," terang Mahmud, salah satu warga setempat saat Kompas.com.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Grobogan Sering Tawarkan Baju Gamis Online ke Tetangga

2. Sempat berteriak kepanasan

Tim Densus 88 Mabes Polri berjaga saat penggeledahan barang bukti milik terduga pelaku teroris, di sebuah kios aksesoris ponsel, Jalan KH Mochtar Tabrani, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). Tim Densus 88 bersama Puslabfor Mabes Polri melakukan penggeledahan di tempat tersebut dengan mengamankan serta membawa sejumlah barang bukti yang diduga bahan peledak milik terduga pelaku teroris. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama.ANTARA FOTO/Risky Andrianto Tim Densus 88 Mabes Polri berjaga saat penggeledahan barang bukti milik terduga pelaku teroris, di sebuah kios aksesoris ponsel, Jalan KH Mochtar Tabrani, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (8/5/2019). Tim Densus 88 bersama Puslabfor Mabes Polri melakukan penggeledahan di tempat tersebut dengan mengamankan serta membawa sejumlah barang bukti yang diduga bahan peledak milik terduga pelaku teroris. ANTARA FOTO/Risky Andrianto/ama.
Saat penangkapan AH, para tetangga sempat dikagetkan dengan suara teriakan histeris berkali-kali dari rumah AH.

"Panasss.... Panassss Pakkk... Pak," tiru Lilik Marsudi, ketua RT 02, saat mendegar suara teriakan AH.

"Jeritan itu berkali-kali membangunkan warga. Kemungkinan terluka oleh senjata setrum milik Densus 88. Saya yang sahur langsung bergegas keluar dan melihat Pak AH sudah dibawa mengendarai mobil," tambahnya.

Penangkapan terduga teroris berinisial AH (26) oleh Densus 88 Anti Teror di rumah kontrakannya di RT 2 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan, Jawa Tengah membuat heboh warga sekitar.

Baca Juga: Saat Diamankan Densus 88, Terduga Teroris Grobogan Berteriak "Panas...Panas"

3. Mudah bergaul dan aktif di kegiatan warga

Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).AFP PHOTO / USEP USMAN NASRULLAH / PIKIRAN RAKYAT Ilustrasi Densus 88: Densus 88 mengepung teroris di sebuah rumah di Kampung Batu Rengat, Desa Cigondewah Hilir Kecamatan Margaasih, Kabupaten Bandung, Jabar, Rabu (8/5/2013).

AH dikenal berkepribadian baik. Selain aktif dalam kegiatan desa, AH juga sering menyempatkan diri berkumpul dengan para tetangga.

"Orangnya baik dan sopan. Sering kumpul-kumpul dan ikut arisan juga. Mengobrol biasa saja, tidak ada yang aneh. Kami semua kaget saat AH menjadi terduga teroris. Kalau shalat rajin ke masjid tak pernah telat. Biasanya naik motor saat ke masjid karena cukup jauh," terang Lilik Marsudi.

Bagi warga setempat, AH diketahui sosok pekerja keras. Selain berjualan baju gamis di media sosial, AH juga membuka jasa servis barang elektronik.

"AH aktif ikut kumpulan warga. Sering nawar-nawarin baju gamis yang dijualnya online. Terima jasa servis elektronik juga," kata Lilik.

Baca Juga: Terduga Teroris yang Diamankan Densus 88 di Grobogan Baru 4 Bulan Mengontrak

4. Tak pernah menetap lebih dari 4 bulan

 

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Selama menetap di Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan, AH (26) ternyata berpindah-berpindah tempat kontrakan.

Sebelum mengontrak di RT 2 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan, AH (26) terlebih dahulu mengontrak di RT 7 RW 3, Dusun Kemantren, Desa Godong, Kecamatan Godong, Grobogan.

"HP-nya gonta-ganti nomor. Dulu AH tinggal di RT 7 sekarang di RT 2. di RT 2 sudah 4 bulan dan RT 7 juga 4 bulan," terang Kepala Desa Godong, Zaenal Arifin, Selasa (14/5/2019).

Selain itu, selama ini AH dan istrinya belum bisa menunjukkan dokumen resmi pernikahan.

"Jadi hanya nikah siri yang resmi secara agama. Belum bisa menunjukkan dokumen resmi pernikahan," kata Mahmudi, salah satu tokoh Desa Godong.

Baca Juga: 6 Terduga Teroris yang Ditangkap di Jateng Pernah Berangkat ke Suriah

5. AS, bendahara kampung juga ditangkap

Ilustrasi penangkapanThink Stock Ilustrasi penangkapan

Selain AH, Densus 88 Antiteror juga mengamankan seorang terduga teroris berinisial AS (46) di lingkungan Jambangan Barat, RT 04 RW 06, Kelurahan Kunden, Kecamatan Wirosari, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.

AS yang bekerja sebagai pedagang itu ditangkap saat hendak menjalankan ibadah shalat subuh di masjid.

AS dan AH diamankan selepas sahur di lokasi yang berbeda pada Selasa (14/5/2019) dini hari.

Ketua RT setempat Saiful Rohman membenarkan bahwa seorang warganya tertangkap tim Densus 88 Antiteror.

"AS itu bendahara kampung. Kami kaget karena orangnya baik sering mengisi pengajian juga. Pekerjaannya mindring dan jualan kue. Dalam penggeledahan diamankan buku-buku, tas ransel, ponsel dan senapan angin," kata Saiful saat dihubungi Kompas.com melalui ponsel, Rabu (15/5/2019).

Baca Juga: Lagi, Densus 88 Amankan Seorang Terduga Teroris di Grobogan

6. Densus juga tangkap terduga teroris di Kudus

Ilustrasi TerorismeShutterstock Ilustrasi Terorisme

Densus 88 Antiteror mengamankan UA, terduga teroris di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, Selasa (14/5/2019).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Kompas.com, UA ditangkap di rumahnya di Desa Prambatan Lor, Kecamatan Kaliwungu, Kudus, Selasa pagi.

Saat itu UA tengah sibuk mempersiapkan dagangannya di teras rumahnya. Sejak sembilan bulan terakhir, UA memang berjualan ikan cupang setelah sebelumnya sempat berdagang pakaian di Semarang.

Hal itu dibenarkan oleh Kasi Pemerintahan Desa Prambatan Lor, Lubis Hidayat.

"Iya benar, kami diinformasikan oleh kepolisian. Orangnya tertutup selama ini," kata Lubis saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Rabu (15/5/2019).

Baca Juga: Terduga Teroris di Grobogan Kerap Gonta-ganti Nomor HP dan Berpindah Kontrakan

7. Densus tangkap 9 terduga teroris di Jateng dan Jatim

Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).KOMPAS.com/Devina Halim Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).

Polri menuturkan bahwa tujuh dari sembilan terduga teroris yang ditangkap di Jawa Tengah dan Jawa Timur pada Selasa (14/5/2019), pernah berangkat ke Suriah.

"Yang menjadi catatan penting, di antara sembilan pelaku terorisme yang sudah berhasil diamankan Densus 88, tujuh di antaranya pernah berangkat ke Suriah, dua belum pernah berangkat ke Suriah," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).

Selain itu, Dedi juga menjelaskan, seorang terduga teroris anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) Jawa Tengah berinisial JP, memiliki posisi penting, yaitu sebagai koordinator pelatihan untuk anggota JAD se-Jawa.

"Keterlibatan yang bersangkutan sebagai koordinator pelatihan di Jawa Tengah dari 2016-2019. Ini sebagai koordinator secara keseluruhan dalam kelompok JAD yang ada di Jawa," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Rabu (15/5/2019).

Baca Juga: Terduga Teroris yang Ditangkap di Jawa Timur adalah Koordinator Pelatihan JAD se-Jawa

Sumber: KOMPAS.com (Devina Halim, Puthut Dwi Putranto Nugroho)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com