Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 14/05/2019, 23:35 WIB
Editor Latief

SEMARANG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo seakan mengajari Pemerintah Kota Semarang cara melakukan pembebasan lahan tanpa menelantarkan rakyat. Ganjar langsung turun tangan menengahi konflik penggusuran warga Tambakrejo, Kelurahan Tanjungmas, Semarang Utara.

Seperti diketahui, konflik Tambakrejo mencuat Kamis (9/5/2019). Ratusan warga RT 05/RW 16, Dusun Tambakrejo, digusur Satpol PP Pemkot Semarang dari bantaran sungai tempat mereka tinggal. Permukiman mereka menjadi bagian dari proyek normalisasi Banjir Kanal Timur untuk pengendalian banjir.

Akibat penggusuran itu warga memilih tinggal di tenda-tenda sekitar bantaran sungai. Mereka menolak direlokasi ke Rusunawa Kudu yang jauh dari laut. Alasannya, sebagian besar mereka berprofesi sebagai nelayan.

Ganjar mendapat laporan konflik tersebut saat berada di Jakarta. Begitu tiba di Semarang, Jumat (10/5/2019)malam, Ganjar mengumpulkan jajarannya di rumah dinas gubernur Puri Gedeh. Pertemuan hingga menjelang tengah malam itu menghasilkan instruksi Ganjar bahwa rakyat tidak boleh ditelantarkan.

"Mulai Sabtu (11/5/2019) saya minta Pemkot turun ke lokasi, kirim dokter, kasih bantuan logistik. Mereka rakyat kita, harus dibantu," kata Ganjar.

Tak cukup di situ. Pada Minggu (12/5/2019) sore Ganjar juga mengumpulkan warga dan pihak terkait di Gedung Moch Ichsan Balaikota Semarang. Hadir di situ Walikota Semarang Hendrar Prihadi, Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, Kepala BBWS Pemali Juwana Rubhan Ruzziyatno, warga yang dipimpin Rohmadi Ketua RT 5 RW XVI Tambakrejo, dan para aktivis.

Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan bahwa warga memilih pindah ke Kalimati, tak jauh dari lokasi penggusuran. Pemkot menyediakan fasilitas dari rumah hunian sementara (huntara), listrik, air dan pendukung lainnya.

Ganjar mengatakan bahwa apapun yang sudah disepakati itu merupakan keinginan warga. Ia sendiri sebetulnya tidak rela warga harus tinggal di huntara atau di bedeng-bedeng di pinggir sungai.

"Warga sudah memilih keinginannya sendiri. Pemkot sebenarnya menyiapkan di Rusunawa Kudu, tempatnya bagus banget. Tapi, karena warga memilih tinggal di tenda, ya sudah. Nanti akan kami bangunkan hunian di sana," kata Ganjar.

Pembangunan huntara dilakukan Pemkot bersama BBWS selama lima minggu ke depan, dimulai esok hari. Untuk memastikan, Ganjar mengunjungi Tambakrejo Senin (12/5/2019) sore.

Rupanya masih ada sebagian warga yang tetap ingin menempati lahan bekas penggusuran di bantaran kali itu. Di tenda pengungsian Ganjar menggelar dialog lagi untuk memberi pemahaman kepada warga.

"Pokoknya, kami ingin kembali menempati lahan di bekas rumah kami yang digusur. Tanah ini kan milik Allah, jadi kami berhak menempati," kata salah satu warga.

Bahkan, ada warga yang menyatakan bahwa pemerintah harus memberi izin warga tetap menempati bekas lahan penggusuran.

"Kami ini juga warga negara Indonesia, Pak. Sah-sah saja kalau kami mau menempati tanah ini," katanya.

Ganjar menjelaskan, bahwa seluruh warga wajib memiliki legalitas lahan yang ditempati. Namun, bantaran sungai dilarang untuk siapapun mendirikan bangunan.

Dialog yang menghangat itu ditengahi Rohmadi Ketua RT 5 RW XVI Tambakrejo. Dia menjelaskan bahwa tanah yang didiami warga itu tidak legal. Wargapun tidak memegang sertifikat atau legalitas kepemilikan.

Untuk meyakinkan warga, Ganjar memastikan bahwa warga akan tetap dapat pemukiman yang layak di sekitar lahan yang digusur. Syaratnya, warga mendukung dan bergotong royong melakukan pengerjaan normalisasi BKT dan huntara.

"Lima minggu Huntara selesai dibangun. Itu gotong royong lho. Ke depan Pak Wali Kota janji akan membangunkan rusunawa di dekat sini. Tapi, harus ditata agar tetap bersih. Harapannya kan sini jadi kawasan wisata air," kata Ganjar.

Sejurus kemudian, Ganjar meninggalkan Tambakrejo dan warganya yang telah senang menerima kesepakatan pembangunan huntara. Saat ini pun warga tetap menjalankan ibadah puasa seperti biasa. Para ibu nampak mendampingi belajar anak-anaknya dibantu LSM Setara dan jaringan, beserta seniman dan para mahasiswa.

Bintang Al Huda, salah satu pengurus LSM Setara mengatakan kondisi warga saat ini relatif tenang setelah ada penjelasan langsung dari gubernur. Setidaknya, harapan hidup dan melanjutkan mimpinya kembali tumbuh.

"Untuk teman-teman mahasiswa dari beberapa kampus bergantian penjadwalan setiap hari. Setara melakukan pendampingan anak, trauma healing bersama kawan-kawan jaringan. Juga dengan para seniman. Bagaimanapun mereka butuh didampingi," katanya.

Baca tentang

Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Komitmen Dukung JKN, Pemkab Maluku Barat Daya Raih UHC Award 2023

Regional
Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Dompet Dhuafa dan The Harvest Panen Tambak Gurame di DD Farm Indramayu

Regional
Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Kota Makassar Masuk Nominasi Nasional PPD 2023

Regional
Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Bertemu Empat Mata, Bupati Tamba dan Walkot Gibran Bahas Kerja Sama Bidang Budaya dan UMKM

Regional
Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Menggagas Komisi Antisipasi Konflik di Maluku

Regional
Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Pemprov Kaltim Raih Dua Penghargaan APBD Award, Gubernur Isran: Berkat Peran Aktif Masyarakat

Regional
Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Ganjar Pastikan Sudah Gerak Cepat Tangani Kerusakan Jalan di Jateng

Regional
Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Rakorsus 2023, Diskominfo Paparkan 7 Inovasi dan Kontribusi untuk Resiliensi Kota Makassar

Regional
99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

99,8 Persen Penduduk Jembrana Terdaftar JKN, Pemkab Jembrana Raih UHC Awards 2023

Regional
Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Sebanyak 235.000 Anak Sekolah Makassar Bakal Nikmati Pendidikan dengan Metode Gasing

Regional
Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Danny Pomanto Ingin Bangun Kota Resiliensi, Sombere and Smart City lewat Rakorsus 2023

Regional
PDI-P Jatim Targetkan Perolehan Kursi Legislatif di Tapal Kuda Naik pada Pemilu 2024

PDI-P Jatim Targetkan Perolehan Kursi Legislatif di Tapal Kuda Naik pada Pemilu 2024

Regional
Sumenep Raih Penghargaan UHC 2023, Bupati Fauzi Janji Akan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Sumenep Raih Penghargaan UHC 2023, Bupati Fauzi Janji Akan Tingkatkan Pelayanan Kesehatan

Regional
Deforestasi di Maluku Raya Semakin Mengkhawatirkan

Deforestasi di Maluku Raya Semakin Mengkhawatirkan

Regional
Perjuangkan Nasib 4.017 Honorer, Pemkab MBD Lakukan Koordinasi dengan Kementerian PAN-RB

Perjuangkan Nasib 4.017 Honorer, Pemkab MBD Lakukan Koordinasi dengan Kementerian PAN-RB

Regional
komentar di artikel lainnya
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke