Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wagub Sumbar Jengkel, Ada Balap Liar di Depan Rumah Dinasnya

Kompas.com - 14/05/2019, 17:08 WIB
Perdana Putra,
Rachmawati

Tim Redaksi

PADANG, KOMPAS.com - Aksi balap liar di Kota Padang jelang sahur membuat Wakil Gubernur Sumbar, Nasrul Abit jengkel karena balap liar itu terjadi di depan rumah dinasnya Jalan Raden Saleh Padang, Sumatera Barat.

"Balapan liar ini juga menjadi kebiasan yang dilakukan remaja di bulan Ramadhan. Bahkan di depan rumah dinas, saya sering lihat anak-anak ini berkumpul untuk mulai balapan. Jam dua dini hari. Ini kan sangat menggangu," kata Nasrul Abit kepada Kompas.com, Selasa (14/5/2019) di Padang.

Baca juga: Razia Balap Liar dan Geng Motor di Pekanbaru, Ratusan Remaja Diamankan

Mantan bupati Pesisir Selatan dua periode ini mengatakan, balap liar ini sangat tidak baik bagi generasi muda, sebab resiko yang ditimbulkan sangat tinggi. Selain dapat merenggut nyawanya, juga dapat membahayakan orang lain di jalan raya.

"Mereka balapan di jalan raya, tentu dari segi keamanan berkendara tidak lengkap. Ini dapat bahayakan diri mereka. Bisa-bisa nyawa taruhannya. Begitupun juga orang lain di jalan, bisa terkena dampak resiko balapan ini," katanya.

Selain, menurutnya balapan liar dapat menimbulkan perkelahian dan ia meminta orang tu serta masyarakat melakukan pengawasan.

"Kita minta aparat berwajib meningkatkan patroli selama Ramadhan. Jika ada ditemukan balap liar segera lakukan penindakan. Ini sangat membahayakan dan meresahkan masyarakat sekitar," katanya.

Baca juga: Ada 39 Titik Balap Liar di Jakarta hingga Depok, Polisi Patroli Selama Ramadhan

Sementara itu Kepala Satpol PP Padang, Al Amin saat dikonfirmasi terpisah mengakui jika aksi balap liar marak terjadi di malam Ramadhan. Ada sejumlah titik balapan seperti di Jalan Khatib Sulaiman, Jalan Sudirman, dan Jalan Raden Saleh.

"Tiap malam kita patroli di titik-titik itu. Ketika kita patroli mereka menghilang, setelah itu mereka muncul. Ibaratnya mereka main kucing-kucingan. Tapi kita terus kejar mereka," jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com