"Biasanya kalau pulang saya yang jemput, tapi hari itu tidak ada. Adik saya baru bekerja di sana," kata Putera.
Baca juga: Mayat Wanita Korban Mutilasi di Penginapan Disembunyikan dalam Springbed
Fera sempat mengeluhkan soal mantan pacarnya yang selalu memberikan ancaman sejak beberapa hari terakhir sebelum hilang.
Namun, pihak keluarga belum mau berspekulasi dan menyerahkan kasus tersebut kepada Kepolisian untuk diungkap.
"Diancam seperti apa kami kurang tahu, tapi mama cerita memang Adik saya ini sering diancam mantan pacarnya karena tidak mau berhubungan lagi," ujar Putera yang merupakan kakak korban.
Hal yang sama diutarakan oleh Suhartini (50), menurutnya pria inisial DP yang merupakan kekasih putrinya tersebut selalu bertindak kasar hingga akhirnya Fera memutuskan untuk mengakhiri hubungan mereka yang telah berjalan sejak duduk di Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Baca juga: Keluarga Curiga Pembunuh Fera Adalah Mantan Pacar Korban
"Anak saya pernah dipukul selama mereka pacaran. Dia tidak berani melawan karena tidak ada yang menolong, jadi anak saya tidak mau lagi dengan pacarnya itu," kata Suhartini di kediamannya.
Tak tahan dengan tingkah DP, Fera memutuskan mengakhiri hubungannya. Akan tetapi, DP lagi-lagi selalu mencari korban.
"Anak saya tidak ada masalah dengan orang lain, selain sama mantan pacarnya tersebut," ujarnya.
Suhartini masih begitu terpukul setelah mengetahui jika jenazah wanita yang disembunyikan dalam springbed dalam kondisi tangan terpotong itu adalah anaknya sendiri.
Hal itu terungkap setelah tim dokter forensik rumah sakit Bhayangkara Palembang, melakukan rangkaian tes DNA terhadap Suhartini. Hasil tes itu menemukan kecocokan dan dipastikan jika mayat tersebut adalah Fera.
Suhartini mengatakan, semasa hidupnya Fera dikenal sebagai pribadi baik dan pendiam tanpa memiliki musuh.
Baca juga: Sebelum Ditemukan Tewas Termutilasi, Fera Dijemput Seseorang di Tempat Kerja
Selama bekerja di Indomaret, Fera selalu pulang tepat waktu. Namun pada Selasa (7/5/2019) sekitar pukul 23.30WIB, Suhartini mulai cemas karena putri kesayangannya tersebut tak kunjung pulang.
Para teman-temannya mengaku jika Fera telah dijemput seseorang, namun Putera (30) yang merupakan kakak korban tak mengetahui siapa pria tersebut.
Dengan kejadian ini, Suhartini berharap polisi cepat menangkap pelaku yang telah menewaskan anaknya tersebut.
"Pelaku juga harus merasakan hal yang sama. Anak saya sudah mati," jelasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.