Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Petugas SPBU Siram Uang Kertas dengan Bensin, Cek Keaslian hingga Uang Diambil dari ATM

Kompas.com - 10/05/2019, 11:28 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Warganet dihebohkan dengan video seorang petugas stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) sedang menyiram uang kertas pecahan Rp 50.000 dengan bensin.

Lokasi kejadian tersebut masih belum terlacak. Namun, video yang diunggah pertama kali oleh pengguna Facebook atas nama Ahmad Hudlori di grup "Info Kriminal & Lalu Lintas (Nusantara)" pada Rabu (8/5/2019) telah menjadi viral.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menyayangkan aksi petugas SBPU tersebut. Pasalnya, BI merekomendasikan cara pengecekan uang palsu dengan 3D, dilihat, diraba, dan diterawang.

Baca fakta lengkapnya berikut ini:

1. Viral di media sosial, ini kronologinya

Ilustrasi media sosialTHINKSTOCKS/IPOPBA Ilustrasi media sosial

Pengguna Facebook, Ahmad Hudlori menyampaikan dalam unggahannya bahwa saat itu dirinya ingin mengisi baham bakar di sebuah SPBU.

Namun, karena kehabisan uang, Ahmad pun mencari anjungan tunai mandiri (ATM) untuk mengambil uang. Saat itu Ahmad mengambil uang Rp 200.000 yang terdiri atas empat lembar uang pecahan Rp 50.000.

Setelah sampai di sebuah SPBU di Kota Kediri, Ahmad berbincang dengan petugas SPBU.

Kepada petugas SPBU, Ahmad meminta isi bensin Rp 150.000.
Ketika proses pengisian selesai, Ahmad menyodorkan uang Rp 150.000 ke petugas SPBU.

Akan tetapi, petugas curiga dan meminta Ahmad mengizinkannya untuk menyiram selembar uang Rp 50.000 menggunakan bensin.

Kemudian, petugas SPBU mengungkapkan bahwa selembar uang tersebut palsu. Ini dibuktikan dengan lembaran uang tersebut terpisah menjadi dua lembar.

Baca Juga: Viral Uang Rp 50.000 Disiram Bensin untuk Buktikan Palsu, Ini Kata BI

2. Tanggapan Bank Indonesia

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.Sakina Rakhma Diah Setiawan/Kompas.com Bank Indonesia sebagai Bank Sentral Republik Indonesia.

Pihak BI segera memberi penjelasan seusai video tersebut menjadi viral di media sosial.

Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia (BI) Onny Widjanarko mengatakan, pihaknya tidak pernah mengenalkan cara memeriksa keaslian uang dengan menyiram bensin.

"Bank Indonesia tidak pernah memberikan edukasi kepada masyarakat untuk mengenai keaslian uang menggunakan bensin," ujar Onny saat dihubungi Kompas.com, Kamis (9/5/2019).

Baca Juga: Video Ikan Berulat Viral di Facebook, Ini Tanggapa BPOM Palopo

3. Cek uang palsu, BI hanya kenalkan metode 3D

Ilustrasi uangSHUTTERSTOCK Ilustrasi uang
Onny mengatakan, cara yang direkomendasikan BI bagi warga untuk mengecek keaslian uang kertas adalah dengan metode 3D, yaitu dilihat, diraba, diterawang.

Onny juga masih ragu apakah uang yang disiram petugas SPBU dengan bensin tersebut palsu.

Seperti diberitakan sebelumnya, seorang petugas SPBU di Kota Kediri menyiram satu lembar uang Rp 50.000 dengan bensin untuk membuktikan apakah uang tersebut palsu atau tidak.

Seusai disiram bensin, uang tersebut ternyata tidak menampilkan hologram dan lembaran uang itu kemudian terpisah menjadi dua lembar.

Baca Juga: [POPULER NUSANTARA] Cek Uang Palsu dengan Bensin Jadi Viral | Untuk Sementara, Prabowo-Sandi Unggul di Jabar

4. Lokasi SPBU masih belum terlacak

Ilustrasi GPSshutterstock Ilustrasi GPS

Aksi petugas SPBU yang viral di media sosial masih belum terlacak. Namun, dari pantauan Kompas.com, unggahan tersebut telah direspons sebanyak lebih dari 6.800 kali dan telah dibagikan sebanyak 5.881 kali oleh pengguna Facebook lainnya.

Hingga saat ini, pihak pengunggah juga belum menjelaskan detail pengambilan uang, baik ATM yang digunakan maupun lokasi pom bensin tersebut.

Baca Juga: [KLARIFIKASI] Video soal Uang Palsu Dibuktikan dengan Menyiram Bensin

Sumber: KOMPAS.com (Retia Kartika Dewi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com