Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ketua PPP Tasikmalaya Jadi Tersangka KPK, Penunjukkan Penggantinya Kisruh

Kompas.com - 10/05/2019, 05:42 WIB
Irwan Nugraha,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Kota Tasikmalaya, mulai kisruh pasca Wali Kota sekaligus Ketua PPP Kota Tasikmalaya, Budi Budiman, ditetapkan tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Kekisruhan tersebut berawal dari mundurnya Budi dari jabatan pimpinan partai dan menunjuk sepihak Ketua Pelaksana Tugas (Plt) tanpa melibatkan Majelis Syariah, Pertimbangan dan Pakar PPP Kota Tasikmalaya.

Ketiga majelis bagian dari tubuh partai tersebut berisikan para sesepuh partai berlambang Kabah yang selama ini sangat dihormati para anggota partai.

"Penunjukkan oleh para pengurus harian itu tidak sah dan memukul kami karena seolah disembunyikan dan diam-diam. Selama ini kami tak diberitahu, dan kami pun para majelis dan anggota se-Kota Tasik bersepakat akan mengajukan nota keberatan ke DPW dan DPP," jelas Ketua Majelis Pakar PPP Kota Tasikmalaya, Yeyen Munawar, kepada wartawan, Kamis (9/5/2019).

Baca juga: Pasca-ditetapkan Tersangka oleh KPK, Wali Kota Tasikmalaya Tetap Bekerja

Yeyen menambahkan, seusai pertemuan para majelis dan anggota partai di Pondok Pesantren Assulaha sore tadi, memutuskan bahwa Plt Ketua PPP Kota Tasikmalaya oleh Zenzen Jaenudin tidak diakui keabsahannya.

Apalagi mereka menilai bahwa Zenzen, adalah pendatang baru di PPP dan sebelumnya sebagai Pengurus Partai Bintang Reformasi (PBR). Selama ini, Zenzen menjabat sebagai Ketua Lembaga Pemenangan Pemilu (LP2) PPP Kota Tasikmalaya.

"Masih banyak kader PPP Kota Tasikmalaya yang lebih kompeten. Kami pun prihatin atas langkah Pengurus Harian DPC PPP Kota Tasikmalaya karena penunjukan Plt Ketua tidak melibatkan unsur lain ditubuh PPP seperti Majelis Syariah, Majelis Pakar, Majelis Pertimbangan," tambah Yeyen.

Baca juga: Setelah Diperiksa KPK sebagai Tersangka, Wali Kota Tasikmalaya Tidak Ditahan

Para majelis PPP Kota Tasikmalaya diantaranya Ketua Majelis Syariah, KH Udin Sa'dudin, Ketua Majelis Pertimbangan, KH Akik Darutahkik dan Senior PPP sekaligus mantan MPR, Deddy, menilai pengurus harian malah mendahulukan penunjukkan Plt daripada menelaah kekalahan yang melanda PPP Kota Tasikmalaya di Pileg 2019.

Apalagi, kekalahan PPP di kota yang menjadi lumbung suara nasional partai ini kali pertama kalah di Pileg tahun ini.

"Kita ini sedang mengalami kecelakaan karena pertama kali dalam sejarah reformasi kalah di Kota Tasikmalaya. Tapi anehnya orang yang paling bertanggungjawab yakni Ketua LP2 Zenzen Jaenudin, malah diangkat jadi Plt Ketua. Bukannya mengevaluasi kekalahan PPP tapi lebih sibuk mengganti Ketua DPC yang mundur," ungkapnya.

Baca juga: Diperiksa sebagai Tersangka, Wali Kota Tasikmalaya Dicecar 20 Pertanyaan di KPK

Yeyen pun menduga penunjukkan Ketua Plt Zenzen Jaenudin, secara sepihak tersebut untuk mengamankan lingkaran kekuasaan pasca-Wali Kota Tasikmalaya jadi tersangka korupsi oleh KPK.

Demi menyelamatkan partai, para majelis dan pengurus partai kecamatan serta kelurahan pun akan berangkat ke DPW PPP di Bandung dan DPP PPP di Jakarta, Jumat (10/5/2019) besok.

"Kami langsung datang ke DPW dan DPP besok, karena penunjukkan Plt Ketua ke Zenzen Jaenudin, tak sesuai dengan AD/ART partai," pungkasnya. 

Baca juga: Wali Kota Tasikmalaya Menangis Saat ke Kantor Pasca-ditetapkan Tersangka oleh KPK

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com