PADANG, KOMPAS.com - Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengimbau seluruh masyarakat Sumbar yang melaksanakan tradisi Balimau sore hari ini supaya tidak menebar maksiat.
"Sore ini hampir di seluruh daerah di Sumbar melaksanakan tradisi Balimau yang sudah turun temurun. Kami minta supaya tertib dan tidak mengumbar maksiat," kata Irwan Prayitno, saat dihubungi Kompas.com, Minggu (5/5/2019).
Irwan Prayitno mengakui selama ini tradisi Balimau jelang Ramadan selalu menimbulkan pro dan kontra karena prosesi itu tidak ada dalam ajaran agama Islam.
Baca juga: 350 Petugas Satpol PP Amankan Tradisi Balimau Jelang Ramadhan
"Tradisi Balimau itu masih pro dan kontra di tengah masyarakat. Kita ambil sisi budayanya saja, namun jangan sampai menebar maksiat di mana laki dan perempuan bercampur, itu yang menjadi masalah," kata da.
Irwan Prayitno juga mengimbau bupati dan kepala daerah untuk mengawal tradisi Balimau ini supaya tidak terjadi korban.
"Namanya mandi di lokasi pemandian, jadi harus waspada. Harus dijaga oleh aparat apakah Satpol PP, BPBD atau kepolisian," ujar dia.
Baca juga: Sambut Ramadhan, Warga Semarang Gelar Tradisi Dugderan
Seperti diketahui Balimau adalah tradisi mandi menggunakan jeruk nipis yang berkembang di kalangan masyarakat Minangkabau dan biasanya dilakukan pada kawasan yang memiliki aliran sungai.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.