Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kata Mahasiswa Unair tentang Presiden yang Dibutuhkan Indonesia

Kompas.com - 04/05/2019, 06:08 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

Syifa'ul Qulub, mahasiswa semester 8, Jurusan Ilmu Politik, Fisip, Unair menyebut, pemimpin yang ideal harus benar-benar bisa menjembatani semua pihak.

Setelah ada hasil resmi mengenai perhitungan suara dari KPU, presiden bisa menghapus adanya narasi "masyarakat Jokowi" dan "masyarakat Prabowo".

"Saya sendiri simpel kriterianya. Jadi menurutku, kriteria yang pas adalah bisa benar-benar menjadi pemimpin dan bisa menjadi penjembatan dari semua golongan. Tidak seperti sekarang, terpecah belah," tutur Qulub.

Mahasiswi semester 2 jurusan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Ilmu Budaya, Shofiyyatul Mahrushah menilai, Indonesia membutuhkan presiden yang berpengalaman dalam menjalankan pemerintahan serta dapat menjadi teladan bagi rakyat.

Selain itu, presiden juga dapat merangkul semua lapisan masyarakat tanpa memandang suku, agama, ras, adat, bahkan kelas ekonomi. Mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki keragaman budaya.

"Indonesia juga butuh presiden yang amanah dan tidak ingkar janji. Kalau bahasa islamnya, al amanah wal wafa bil ahdi," ujar Shofi.

Baca juga: Kata Mahasiswa ITB soal Pilpres 2019, Dugaan Terjadi Kecurangan hingga Pengalaman Nyoblos Pertama Kali

Nurul Afifah, mahasiswi semester 4, jurusan Statistika, Fakultas Sains dan Teknologi, Unair, mengatakan, presiden yang dibutuhkan Indonesia adalah presiden amanah, adil, peduli dengan rakyatnya, dan tanggung jawab.

"Yang paling penting amanah, amanah dengan janji-janji yang sudah diucapkan," tutur Nurul.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com