Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ganti Rugi Pelindo II Tak Sesuai, Nelayan Korban Pembangunan Pelabuhan Kijing Geruduk Kantor Gubernur Kalbar

Kompas.com - 02/05/2019, 12:26 WIB
Hendra Cipta,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

PONTIANAK, KOMPAS.com - Ratusan nelayan tradisional mendatangi Kantor Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar), Kamis (2/5/2019).

Dalam aksi itu, para nelayan menuntut Pelindo II memberikan ganti rugi yang sesuai terkait dampak pembangunan Pelabuhan Internasional Kijing di Kecamatan Sungai Kunyit, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat.

"Pembangunan pelabuhan ini mematikan mata pencaharian kami sebagai nelayan tradisional," kata Rizal, koordinator nelayan, Kamis.

Baca juga: Menhub Minta Pelindo II Garap Potensi Pelabuhan Kijing Kalbar

Menurut Rizal, uang ganti rugi terhadap nelayan yang dijanjikan tidak sesuai dengan yang mereka terima. Sebelumnya, Pelindo menjanjikan setiap nelayan diberikan konpensasi sebesar Rp 150 juta per orang. Namun, kenyataannya para nelayan hanya diberikan Rp 12 juta per orang.

Rizal menyebut, saat ini ada sebanyak 62 orang nelayan tradisional dengan alat tangkap kelong dan 49 nelayan dengan alat tangkap togo, yang jadi korban pembangunan.

"Kami harap pemerintah, dalam hal ini Gubernur Kalbar memberikan solusi terbaik bagi kami," mintanya.

Baca juga: IPC Mulai Pembangunan Terminal Kijing di Pelabuhan Pontianak

Sementara itu, Gubernur Kalbar Sutarmidji, menemui nelayan yang menunggu di halaman kantornya. Dia berbicara kepada sejumlah perwakilan nelayan 

Midji mengatakan, dia memahami kondisi nelayan yang telah kehilangan sumber pendapatan. Dan ini akan menjadi perhatian pemerintah daerah untuk mengembalikan dan memberikan sumber-sumber pendapatan baru.

Midji juga mengatakan akan berbicara kepada pihak Pelindo II terkait permasalahan tersebut.

Setelah mendengar keterangan Sutarmidji, para nelayan berangsur-angsur membubarkan diri. Demonstrasi yang berlangsung kurang lebih satu jam tersebut berlangsung damai dengan dikawal puluhan aparat keamanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com