Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 30/04/2019, 12:00 WIB
Reni Susanti,
Candra Setia Budi

Tim Redaksi

BANDUNG, KOMPAS.com – Sebanyak 70 persen kebakaran di kota-kota di Indonesia disebabkan oleh listrik.

Data Dinas Pemadam Kebakaran di salah satu kota besar di Indonesia, pada 2016 terjadi 1.047 kebakaran. Dari jumlah itu, 754 di antaranya disebabkan karena listrik.

“Tahun 2017 terjadi 1.185 kejadian, sebanyak 851 disebabkan karena listrik,” ujar Collin May, Director East & Southeast Asia International Copper Association (ICA) di Institut Teknologi Bandung (ITB), Jalan Ganesha, Selasa (30/4/2019).

Baca juga: Ridwan Kamil Sebut Kemenkeu Siap Bantu Pendanaan Reaktivasi Kereta Api

Penyebab kebakaran, sambung Collin, antara lain disebabkan perawatan tidak sesuai standar, terdapat bagian listrik yang terbuka, dan isolasi kabel yang buruk.

Kemudian, overload pada sistem instalasi listrik, kerusakan pada sistem instalasi listrik, penggunaan peralatan instalasi listrik yang standar, serta kondisi listrik yang buruk.

Kondisi tersebut, sambung Collin, tidak hanya terjadi di Indonesia. Itu memperlihatkan pengguna tidak peduli dengan kabel listrik di rumahnya.

“Orang-orang mengira bahwa kabel listrik di rumah mereka sudah aman dan sistem pelistrikannya sudah diatur dan dicek,” tuturnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Minta Pemerintah Kaji soal Daerah Otonomi Baru di Jabar

Untuk itu, pihaknya dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menggelar kampanye keselamatan kelistrikan dengan safety, green and smart electricity. Ini ditandai dengan pemberian sertifikasi gratis bagi instalatir listrik. 

Sertifikasi kompetensi ini diperlukan para tenaga ahli untuk menunjang kredibilitasnya. Kegiatan akan dilakukan pada 2019- 2024.

Pihaknya juga akan memberikan inspeksi listrik gratis bagi warga Jawa Barat dan edukasi pada masyarakat mengenai bahaya kebakaran dan pentingnya Sertifikat Laik Operasi (SLO) bagi pemilik rumah tinggal.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengaku, tengah mempersiapkan masterplan tangguh bencana. Terbagi dalam kebencanaan karena banjir, longsor, puting beliung, kebakaran, dan lainnya.

“Kita dalami lagi datanya, ternyata 70 persen kebakaran datang dari alat-alat listrik yang kualitasnya tidak bisa dipertanggungjawabkan,” ucapnya.

Baca juga: Ridwan Kamil Tantang Dekranasda Jabar Buka Toko di Luar Daerah

Lewat kerja sama dengan ICA dan masukan dari PBB, selama lima tahun ke depan, Jabar akan menjadi percontohan. Semua rumah akan diaudit Pemprov Jabar dan ICA untuk mengetahui rumah yang aman, kurang aman, dan tidak aman.

Bagi yang berpotensi kurang aman dan tidak aman, akan diedukasi untuk mengganti instalasi listrik. Selain itu, tukang listrik yang tidak bersertifikasi akan diberikan edukasi.

“Karena tidak semua tukang listrik paham. Artinya, kita beritahu mereka, segera ganti atau rumah anda punya potensi kebakaran yang tinggi,” pungkasnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Berikan Alat Pemadaman Baru, Mbak Ita Minta Damkar Tingkatkan Pelayanan

Regional
Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Salurkan Beasiswa Rp 693 Juta untuk Mahasiswa, Syamsuar: SDM Penting Dipersiapkan

Regional
DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

DPRKP Banten Ubah 109,42 Hektar Kawasan Kumuh Jadi Perumahan Rakyat Layak Huni

Regional
GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

GNPIP Diresmikan, Pemprov Riau Tanam Ribuan Cabai untuk Kendalikan Inflasi

Regional
Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Indeks Infrastruktur Kalbar Meningkat, Anggota DPR Syarif Abdullah Dorong Pembangunan Lebih Merata

Regional
Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Inovasi Faspol 5.0 Milik Warga Banjarnegara Berhasil Masuk Nominasi IGA 2023

Regional
Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Jaga Ketahanan Pangan di Semarang, Mbak Ita Luncurkan Program Perdu Semerbak

Regional
Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Salurkan Rp 6,4 Triliun untuk 7.719 Desa, Khofifah: Demi Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat

Regional
Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Didoakan Jusuf Kalla Jadi Gubernur, Bang Zaki: Saya Konsentrasi Kerja di Jakarta

Regional
Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Lantik 5 Pj Bupati dan Walkot, Gubernur Sulut Minta Mereka Jaga Integritas dan Tak Lupa Diri

Regional
Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Ikuti Verifikasi KKS, Bupati Kediri Paparkan Upaya Peningkatan Kesehatan Masyarakat

Regional
Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Kediri Dholo KOM Challenge 2023 Diikuti Peserta Mancanegara, Mas Dhito Dukung agar Jadi Event Tahunan

Regional
Bersama Membangun Pulau Rempang

Bersama Membangun Pulau Rempang

Regional
Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Pemkot Medan Jalankan Pembangunan Infrastrukur, Bobby: Insya Allah Hasilnya Bermanfaat bagi Masyarakat

Regional
Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Memahami Kereta Cepat Whoosh Lewat Tahu Bandung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com