Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Minta Pemerintah Kaji soal Daerah Otonomi Baru di Jabar

Kompas.com - 26/04/2019, 14:21 WIB
Dendi Ramdhani,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta pemerintah pusat mengkaji soal usulannya terkait pembentukan daerah otonomi baru di Jawa Barat.

Hal itu dilakukan agar alokasi anggaran pemerintah pusat kepada Jabar lebih proporsional.

Pria yang akrab disapa Emil itu berpendapat, selama ini pembagian anggaran di Indonesia tak adil. Sebab, alokasi anggaran merujuk pada jumlah daerah bukan jumlah penduduk.

Baca juga: Ridwan Kamil Akui Banyak Ketimpangan di Jabar

"Ilustrasinya begini, dana alokasi umum Jawa Timur dengan Jabar Rp 10 triliun lebih banyak Jatim. Setelah buka statistiknya, saya menemukan adanya ketidakadilan. Penduduk Jabar mendekati 50 juta jiwa. Penduduk jatim hanya 40 juta. Kenapa penduduk yang sedikit diberi dana pusat lebih banyak," ungkap Emil, dalam acara Infrastructure Summit 2019, di Universitas Padjadjaran, Jumat (26/4/2019).

Usulan itu pun telah ia sampaikan kepada Presiden Joko Widodo. Ia pun berharap usulan itu direspons secara serius oleh pemerintah pusat.

"Secara matematis, tidak masuk. Jatim yang penduduknya 40 juta diurus oleh 38 daerah. Kami, yang 50 juta itu hanya diurus oleh 27 daerah. Satu orang di Jatim, oleh negara dibiayai Rp 1 juta perkapita per tahun. Orang Cianjur, orang Soreang hanya Rp 600.000. Harusnya sama," tutur Emil.

Menurut dia, dengan jumlah penduduk mendekati 50 juta jiwa, idealnya Jabar punya 40 daerah. Hadirnya daerah otonomi baru bisa memberikan dampak positif bagi warga.

Baca juga: Pelayanan Publik Tak Maksimal, Jabar Harusnya Miliki 40 Kabupaten dan Kota

"Kalau itu terjadi, kami ingin mengajukan diri. Ada Kabupaten Cianjur Selatan, ada Kabupaten Bogor Barat, Kabupaten Indramayu Barat. Saat ini, pelayanan publik jauh. Ngurus KTP di Cianjur itu perjalanannya 8 jam. Contoh akibat dari pola pikir ini. Waste of time," kata Emil.

Ia menambahkan, usulan daerah otonomi baru merupakan langkah untuk mengikis ragam ketimpangan di Jabar.

"Kami memperjuangkan ketimpangan ekonomi ini dengan perjuangan politik. Memohon kepada pemerintah pusat agara fiskalnya berbanding lurus dengan proporsi penduduk, bukan proporsi daerah. Kedua, akan memperbanyak daerah otonomi baru, supaya pelayanan publik proporsional lebih baik seperti di Jatim," ujar dia. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Pemkab Tanah Bumbu Luncurkan MC Tanbu, Aplikasi Media Informasi dan Layanan Publik 

Regional
Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Pemkot Semarang Klarifikasi Soal Pengadaan Sepeda Motor untuk Lurah Sebesar Rp 8 Miliar

Regional
Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Tingkat Inflasi Sulsel di Bawah Nasional, Pengamat Ekonomi: Bravo Pemprov Sulsel

Regional
Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Hadiri Milad Ke-111 Muhammadiyah, Gubernur Riau: Bersama Kita Hadapi Tantangan

Regional
Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Pemkot Tangsel Buka Lelang Barang Milik Daerah, Catat Tanggal dan Cara Daftarnya!

Regional
Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Pelopor Smart City, Aplikasi Milik Pemkot Tangerang Telah Direplikasi 47 Daerah di Indonesia

Regional
Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Turunkan Stunting di Jembrana, Bupati Tamba Fokus Bantu 147 Keluarga Kurang Mampu

Regional
Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Implementasi Program BAAS, Bupati Tamba Bagikan Bahan Makanan Sehat untuk Anak Stunting

Regional
Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Fokus Pembangunan Kalteng pada 2024, dari Infrastruktur, Pendidikan, hingga Perekonomian

Regional
Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Sekdaprov Kalteng Paparkan Berbagai Inovasi dan Strategi KIP Kalteng, dari Portal PPID hingga Satu Data

Regional
Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Pabrik Biomassa Segera Berdiri di Blora, Target Produksi hingga 180.000 Ton Per Tahun

Regional
Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Atasi Banjir di Kaligawe dan Muktiharjo Kidul, Mbak Ita Optimalkan Koordinasi Lintas Sektor

Regional
Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Komitmen Jaga Kelestarian Satwa Burung, Mas Dhito: Kami Terbuka dengan Masukan dari Masyarakat

Regional
Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Soal Pembebasan Lahan Tol Kediri-Kertosono, Pemkab Kediri: Tinggal 2 Persen

Regional
Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Turunkan Angka Stunting di Sumut, Pj Gubernur Hassanudin Lakukan 2 Langkah Ini

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com