"Kami mengharapkan kepada pemerintah secepatnya dapat menangani masalah ini. Karena jalan gang ini sangat vital bagi masyarakat di antaranya sebagai sarana transportasi mengangkut hasil tani ke pasar dan anak sekolah," kata Deni.
"Pada penanganan saat kejadian pertama, rencananya akan dibuatkan sodetan dan menjadikan terowongan air ini jadi sungai terbuka, namun belum terealisasi. Padahal, pemilik lahan sudah mengizinkan," sambung dia.
Baca juga: Lubang Raksasa Sukabumi, Ahli Ungkap Adanya Sungai yang Tertimbun dan Aktif Lagi
Dia menuturkan, jalan gang ini buntu hanya ke Kampung Legoknyenang RT 005 dari Jalan Cipetir. Jumlah penduduknya sebanyak 88 kepala keluarga (KK) dengan jumlah 300 jiwa.
"Bila akan ada perbaikan warga siap membantu tenaga, dan kami inginkan jangan sampai jalan ini sampai terputus," harap Deni.
Sementara, Kepala Seksi Pencegahan BPBD Kabupaten Sukabumi Nanang Sudrajat mengatakan, pihaknya sedang mengkaji terjadinya tanah amblas berbentuk lubang di wilayah Desa Sukamaju, Kecamatan Kadudampit.
"Kami juga menunggu hasil kajian Badan Geologi yang kemarin (Minggu) sudah meninjau ke lokasi. Kajian geologi ini sebagai rekomendasi untuk tindakan selanjutnya," ujar Nanang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.