Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Selain Sakit Hati, N Racuni Anggota DPRD Sragen karena Ditekan Minta Dicarikan Pinjaman Modal Nyaleg

Kompas.com - 18/04/2019, 23:15 WIB
Muhlis Al Alawi,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

WONOGIRI, KOMPAS.com - Kasat Reskrim Polres Wonogiri, AKP Aditya Mulya Ramadani mengatakan, selain karena sakit hati, motif pembunuhan anggota DPRD Sragen, Sugimin oleh N, dosen salah satu universitas di Sragen, karena N merasa terus ditekan korban.

N mengaku dimintai uang Rp 750 juta yang akan digunakan untuk membiayai Sugimin menjadi caleg. 

"Berdasarkan keterangan tersangka, korban meminta kepada N uang sebesar Rp 750 juta. Korban meminta tersangka mencarikan pinjaman untuk modal nyaleg DPRD," kata  Aditya saat dihubungi Kompas.com, Kamis ( 18/4/2019) malam.

Baca juga: Sakit Hati Jadi Alasan Dosen Ini Bunuh Anggota DPRD Sragen dengan Racun Tikus

N juga mengaku diancam anaknya yang masih SD akan diculik oleh korban jika tidak bisa mencarikan pinjaman uang yang diminta itu.

"Yang pasti tekanan kuat itu masalah uang," ungkap Aditya.

Di depan penyidik, N menyatakan korban menjanjikan akan menikahinya secara resmi. Pasalnya baik N maupun korban sama-sama sudah memiliki pasangan resmi.

Namun, janji korban tidak pernah terwujud.

Baca juga: Anggota DPRD yang Diracun Ditemukan Tewas dengan Kemeja Golkar

Tak tahan dengan ancaman dan desakan korban, tersangka N akhirnya merencanakan membunuh korban dengan cara meracuninhya dengan racun tikus.

Diberitakan sebelumnya, sakit hati menjadi alasan N, dosen salah satu universitas swasta di Sragen membunuh anggota DPRD Sragen dari Partai Golkar, Sugimin.

Jenazah Sugimin ditemukan tergeletak di pinggir jalan di Wonogiri, Selasa (16/4/2019).

Seperti dikutip dari Tribunnews, tersangka N mencampur obat racun tikus ke dalam kapsul obat diare yang selalu diminum Sugimin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com