Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dedi Mulyadi: Alhamdulillah, Dinamika Politik yang Panas Tidak Menimbulkan Konflik

Kompas.com - 17/04/2019, 13:49 WIB
Putra Prima Perdana,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi


BANDUNG, KOMPAS.com — Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat Dedi Mulyadi memberikan hak suara di TPS 07, Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Rabu (17/4/2019).

Seusai mencoblos kertas suara, Dedi memastikan proses pemilu sejak beberapa bulan ke belakang, termasuk pada musim kampanye, tidak ada konflik horizontal antarwarga, terutama di Jawa Barat.

“Dinamika yang panas dan ketat selama masa kampanye tidak melahirkan konflik terutama di Jawa Barat. Dinamika itu tidak menjadikan satu pendukung dengan pendukung yang lain renggang silaturahimnya,” kata Dedi, saat dihubungi melalui ponselnya, Rabu siang.

Dedi mengatakan, ada momentum berharga dalam Pilpres 2019. Menurut dia, ritual demokrasi tersebut memiliki peran strategis dalam membangun peradaban bangsa Indonesia.

Baca juga: Pencoblosan, Ini Masalah Logistik Pemilu yang Masih Banyak Ditemukan

 

Dengan tidak adanya konflik, mantan Bupati Purwakarta ini mengatakan, bangsa Indonesia menuju kedewasaan berpolitik.

“Saya kira, inilah simbol peradaban bangsa. Ini panas yang diakhiri dengan hujan. Ada adab sebagai orang timur yang tetap dikedepankan,” ujar dia.

Dedi menambahkan, TKN Jokowi-Ma’ruf dan BPN Prabowo-Sandi dalam meraih simpati calon pemilih belakangan ini diakuinya saling melempar manuver politik yang disambut oleh masing-masing pendukung di sosial media ataupun di tingkat akar rumput.

Meski demikian, hal tersebut tidak menjadikan persatuan bangsa terpecah-belah.

“Indonesia ini negara demokrasi. Ada tambahannya, negara demokrasi yang beradab. Seluruh dinamika yang sudah dijalani warga bangsa selama proses ini menciptakan peradaban. Nilai pentingnya adalah semua pihak menjadi dewasa dalam berpolitik. Semua bertindak berdasarkan basis nilai peradaban,” tutur dia.

Dedi pun mengajak semua pihak untuk melakukan rekonsiliasi gagasan di mana terdapat nilai positif dari setiap gagasan dan program yang ditawarkan para capres dan cawapres.

Dia berharap, kubu manapun yang memenangi Pilpres 2019 ini dapat menerapkan seluruh gagasan tersebut.

Meski begitu, sebagai Ketua Tim Pemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin Jawa Barat, dirinya berkeyakinan pasangan capres-cawapres nomor urut 01 yang didukungnya akan menang di konstestasi Pilpres 2019.

Penerjemahan gagasan ke dalam program teknis dan kemantapan jaringan tim menjadi modal kemenangan yang dia harapkan.

Baca juga: Pemilu Susulan di 744 TPS di Kota Jayapura Digelar Kamis

“Dinamikanya kan selesai. Kita harus mulai menanam untuk membangun masa depan bangsa. Banyak gagasan yang lahir dari masing-masing kubu pasangan calon. Tentu saja, saya berkeyakinan Pak Jokowi akan kembali memimpin Indonesia lima tahun ke depan,” kata dia.

Tak lupa, dia mengimbau seluruh elemen tim terutama tim digital pasangan calon untuk menghentikan perdebatan di sosial media.

Sebab, proses pencoblosan sampai penetapan pasangan calon merupakan domain penyelenggara pemilu.

“Kita percaya kepada penyelenggara pemilu. Mereka mampu netral dan melayani serta mengawal proses ini sampai selesai. Karena itu, kita sudahi saja perdebatan, tidak perlu diamplifikasi,” ujar dia.

Kompas TV Ibunda calon presiden petahana Joko Widodo (Jokowi), Sujiatmi Notomiharjo, menggunakan hak pilih dengan mencoblos di TPS 38 Kelurahan Manahan, Kecamatan Banjarsari, Solo, Jawa Tengah, Rabu (17/4/2019). Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil juga menggunakan hak suaranya di wilayah Cigadung,Kota Bandung. TPS Ridwan tak jauh dari rumah pribadinya dia datang didampingi istri putra serta ibu mertuanya. Ridwan Kamil meyakinkan proses pemungutan suara di wilayah Jawa Barat berjalan lancar seluruh surat suara sudah didistribusikan. #Pemilu2019 #Pilpres2019 #RidwanKamil
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com