Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kehabisan Surat Suara, Bekas Bupati Lampung Selatan "Ngamuk" di Lapas Rajabasa

Kompas.com - 17/04/2019, 12:00 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Tak mendapatkan kertas suara saat hendak akan mencoblos, bekas Bupati Lampung Selatan Zainuddin Hasan, terdakwa korupsi fee proyek, ngamuk kepada panitia penyelenggara pemilu di Lapas Rajabasa.

"Saya tidak takut, saya boleh dituntut tinggi tapi jangan mainkan hak saya. Saya kecewa kepada KPU Lampung dan kenapa Bawaslu tidak memperhatikan ini," kata Zainuddin Hasan, Rabu (17/4/2019)

Dia menegaskan bahwa seluruh rakyat Indonesia berhak memilih, namun penghuni Lapas Rajabasa masih banyak yang tidak mendapatkan kertas suara.

Zainuddin meluapkan kekesalannya dan tidak mempedulikan apapun penjelasan PPS Rajabasa Zahra Aulia sekalipun sambil menangis.

Baca juga: Banyak Surat Suara DPRD Kabupaten-Kota di Lombok Tertukar, Warga Enggan Mencoblos

Setiap pernyataan Zainuddin mendapat dukungan berupa sorakan dan tepukan tangan dari penghuni lapas lainnya.

"Setiap yang sudah mendaftar bisa memilih jam berapapun kami terima pak," kata Zahra Aulia yang suaranya tersendat-sendat menahan tangis.

"Ah saya enggak perlu penjelasan Anda, yang saya tanya, jam berapa saya bisa memilih?" tanya Zainuddin.

"Setengah jam lagi surat suara datang pak," jawab Zahra.

Baca juga: Gubernur Papua Kecewa, Mau Nyoblos Logistik Pemilu Belum Ada

"Oke saya tunggu!" tegasnya sambil meninggalkam TPS di Lapas Rajabasa.

Sebanyak 1.130 penghuni Lapas Rajabasa dan yang memiliki hak pilih 352 orang.

Pada pukul 10.00 WIB surat suara. Penghuni lapas hanya bisa memberikan hak suara untuk pemilihan presiden saja.

Pencoblosan dilanjutkan setelah kelebihan surat suara dari TPS terdekat datang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com