Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Asusila PNS Kemenag | Tangis Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper

Kompas.com - 16/04/2019, 08:22 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Menjelang hari pencoblosan, seorang calon legislatif dari Partai Golongan Karya di Polewali Mandar tertangkap tangan saat bagi-bagi uang kepada warga, pada hari Senin (15/4/2019).

Tindakan oknum caleg tersebut sekarang ini sedang diselidiki oleh Badan Pengawas Pemilu Polewali Mandar.

Sementara itu, AS, pelaku pembunuan mayat tanpa kepala di dalam koper, menangis saat megikuti gelar perkara di Mapolda Jawa Timur. AS pun mengaku menyesal telah membunuh Budi Hartanto.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Caleg Golkar kepergok bagi-bagi uang jelang Pemilu

ilustrasi uang dalam amplop.Thinkstock ilustrasi uang dalam amplop.

Koordinator Wilayah Panwascam Campalagian, Usman, membenarkan adanya laporan petugas TPS yang memergoki salah satu caleg DPRD provinsi dari Partai Golkar yang maju di DPRD Provinsi dapil Sulbar 2.

"Kebetulan rumah yang didatangi oknum caleg yang bersangkutan, merupakan keluarga salah satu Pengawas TPS yang memergoki HSL," kata Usman.

Usman mengatakan, upaya pembagian uang ini dilakukan langsung oknum caleg tersebut di rumah salah satu warga. Saat sedang membagikan uang, salah satu pengawas TPS datang dan langsung mengambil foto dan rekaman video.

Sang caleg kaget saat dirinya jadi sorotan kamera ponsel petugas TPS yang merekam aktivitasnya.

HSL bahkan sempat merampas HP petugas TPS dan meminta menghapus rekaman video dan foto-foto yang terekam kamera petugas.

"Sedang memberikan uang sebanyak Rp 200.000, masing-masing uang pecahan Rp 100.000 dua lembar. Pengawas TPS datang dan dia tidak tahu kalau itu pengawas TPS," kata Usman.

Baca selengkapnya: Caleg Partai Golkar Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang Jelang Pemilu

 

2. Pelaku pembunuhan mayat dalam koper menangis

Aris Sugianto, pelaku pembunuhan mayat dalam koper mewek saat polisi merilis kasus di Mapolda Jatim, Senin (15/4/2019)KOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Aris Sugianto, pelaku pembunuhan mayat dalam koper mewek saat polisi merilis kasus di Mapolda Jatim, Senin (15/4/2019)

Ditreskrimum Polda Jawa Timur merilis pengungkapan kasus pembunuhan mayat dalam koper di Mapolda Jawa Timur, Senin (15/4/2019) siang.

Dalam kesempatan itu, Aris Sugianto, salah satu pelaku pembunuhan menangis di hadapan para wartawan peliput.

"Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban, saya khilaf," kata Aris didampingi Azis Prakoso, pria yang juga ikut membunuh Budi Hartanto, seorang guru tari honorer Pemkab Kediri.

Aris juga berjanji akan mendoakan korban diampuni dosa-dosanya.

"Saya di sini hanya bisa berdoa agar almarhum diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang yang beriman," ucapnya sambil menangis.

Baca selengkapnya: Di Depan Wartawan, Pembunuh Pria yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Menangis

 

3. Video asusila PNS Kemenag Yogyakarta beredar

Ilustrasi video asusila.KOMPAS.com/M WISMABRATA Ilustrasi video asusila.

Video hubungan badan seorang perempuan yang diketahui sebagai aparatur sipil negara (ASN) dengan seorang pria beredar di WhatsApp (WA).

Setelah diusut, perempuan yang ada di video tersebut bertugas di Kanwil Kemenag Kabupaten Sleman. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Sa'ban Nuroni saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya, seperti itu. Iya (yang perempuan) pegawai kami," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Sa'ban Nuroni saat ditemui, Senin (15/04/2019) Sa'ban mengatakan, kejadian tersebut sudah cukup lama. Seingatnya sekitar tahun 2018 lalu.

Baca juga: Video Syur Pegawainya Beredar, Kemenag Sleman Bertindak

 

4. Protes jalan rusak, warga lepas buaya di jalan

Buaya peliharaan Romi Pakaya yang dilepas di genangan air di jalan Sulawesi, Kota Tengah, kota GorontaloKOMPAS.COM/FAZRIL LAHASAN Buaya peliharaan Romi Pakaya yang dilepas di genangan air di jalan Sulawesi, Kota Tengah, kota Gorontalo

Akibat kesal jalan selalu digenangi air selama 10 tahun, seorang warga Kota Gorotalo melepaskan buaya peliharaannya.

Romi Pakaya, warga Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Gorontalo, melepaskan buaya sepanjang 1,7 meter di jalan Sulawesi, yang digenangi air di depan rumahnya.

Dia mengaku kesal dengan Pemerintah Kota Gorontalo, yang tak kunjung memperbaiki fasilitas umum ini meskipun sudah bertahun-tahun digenangi air.

“Saya lepas buaya peliharaan untuk menarik perhatian, agar jalan ini diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo,” kata Romi Pakaya, Senin (15/4/2019).

Baca selengkapnya: Protes Jalan Rusak, Warga Gorontalo Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter

 

5. Siswa SD dan SMP Perkosa Siswi SMA di Probolinggo

Ilustrasi SHUTTERSTOCK Ilustrasi

MMH (18) dan MWS (13), dua remaja asal Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo memperkosa AZ (18) hingga hamil dan melahirkan.

Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, MWS, salah satu pelaku pemerkosaan masih duduk di bangku kelas VI SD, sedangkan MMH, pelaku lainnya masih SMP karena pernah tidak naik kelas, Senin (15/4/2019).

Mereka memperkosa AZ (18) yang masih duduk di kelas 1 SMA hingga hamil dan keluarga baru tahu kejadian tersebut setelah korban melahirkan.

Peristiwa asusila itu terjadi pada 2 April 2018, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, pelaku MMH dan ZA yang tinggal serumah sedang berada dalam rumah yang sepi.

Pelaku kemudian mengajak AZ melakukan hubungan selayaknya hubungan suami istri, namun AZ menolak.

Baca selengkapnya: Sering Nonton Video Porno, Siswa SD dan SMP Perkosa Siswa SMA Hingga Melahirkan

 

Sumber: KOMPAS.com (Ahmad Faisol, Rosyid A Azhar, Wijaya Kusuma, Achmad Faizal, Junaedi)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com