Salin Artikel

[POPULER NUSANTARA] Viral Video Asusila PNS Kemenag | Tangis Pelaku Pembunuhan Mayat dalam Koper

Tindakan oknum caleg tersebut sekarang ini sedang diselidiki oleh Badan Pengawas Pemilu Polewali Mandar.

Sementara itu, AS, pelaku pembunuan mayat tanpa kepala di dalam koper, menangis saat megikuti gelar perkara di Mapolda Jawa Timur. AS pun mengaku menyesal telah membunuh Budi Hartanto.

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

Koordinator Wilayah Panwascam Campalagian, Usman, membenarkan adanya laporan petugas TPS yang memergoki salah satu caleg DPRD provinsi dari Partai Golkar yang maju di DPRD Provinsi dapil Sulbar 2.

"Kebetulan rumah yang didatangi oknum caleg yang bersangkutan, merupakan keluarga salah satu Pengawas TPS yang memergoki HSL," kata Usman.

Usman mengatakan, upaya pembagian uang ini dilakukan langsung oknum caleg tersebut di rumah salah satu warga. Saat sedang membagikan uang, salah satu pengawas TPS datang dan langsung mengambil foto dan rekaman video.

Sang caleg kaget saat dirinya jadi sorotan kamera ponsel petugas TPS yang merekam aktivitasnya.

HSL bahkan sempat merampas HP petugas TPS dan meminta menghapus rekaman video dan foto-foto yang terekam kamera petugas.

"Sedang memberikan uang sebanyak Rp 200.000, masing-masing uang pecahan Rp 100.000 dua lembar. Pengawas TPS datang dan dia tidak tahu kalau itu pengawas TPS," kata Usman.

Baca selengkapnya: Caleg Partai Golkar Tertangkap Tangan Bagi-bagi Uang Jelang Pemilu

 

Ditreskrimum Polda Jawa Timur merilis pengungkapan kasus pembunuhan mayat dalam koper di Mapolda Jawa Timur, Senin (15/4/2019) siang.

Dalam kesempatan itu, Aris Sugianto, salah satu pelaku pembunuhan menangis di hadapan para wartawan peliput.

"Saya menyesal, saya minta maaf kepada keluarga korban, saya khilaf," kata Aris didampingi Azis Prakoso, pria yang juga ikut membunuh Budi Hartanto, seorang guru tari honorer Pemkab Kediri.

Aris juga berjanji akan mendoakan korban diampuni dosa-dosanya.

"Saya di sini hanya bisa berdoa agar almarhum diampuni dosa-dosanya dan ditempatkan bersama orang-orang yang beriman," ucapnya sambil menangis.

Baca selengkapnya: Di Depan Wartawan, Pembunuh Pria yang Mayatnya Ditemukan Dalam Koper Menangis

 

Video hubungan badan seorang perempuan yang diketahui sebagai aparatur sipil negara (ASN) dengan seorang pria beredar di WhatsApp (WA).

Setelah diusut, perempuan yang ada di video tersebut bertugas di Kanwil Kemenag Kabupaten Sleman. Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Sa'ban Nuroni saat dikonfirmasi membenarkan peristiwa tersebut.

"Iya, seperti itu. Iya (yang perempuan) pegawai kami," ujar Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Sleman Sa'ban Nuroni saat ditemui, Senin (15/04/2019) Sa'ban mengatakan, kejadian tersebut sudah cukup lama. Seingatnya sekitar tahun 2018 lalu.

 

Akibat kesal jalan selalu digenangi air selama 10 tahun, seorang warga Kota Gorotalo melepaskan buaya peliharaannya.

Romi Pakaya, warga Kelurahan Dulalowo, Kecamatan Kota Tengah, Gorontalo, melepaskan buaya sepanjang 1,7 meter di jalan Sulawesi, yang digenangi air di depan rumahnya.

Dia mengaku kesal dengan Pemerintah Kota Gorontalo, yang tak kunjung memperbaiki fasilitas umum ini meskipun sudah bertahun-tahun digenangi air.

“Saya lepas buaya peliharaan untuk menarik perhatian, agar jalan ini diperhatikan Pemerintah Kota Gorontalo,” kata Romi Pakaya, Senin (15/4/2019).

Baca selengkapnya: Protes Jalan Rusak, Warga Gorontalo Lepas Buaya Sepanjang 1,7 Meter

 

MMH (18) dan MWS (13), dua remaja asal Desa Randumerak, Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo memperkosa AZ (18) hingga hamil dan melahirkan.

Kapolres Probolinggo AKBP Eddwi Kurniyanto mengatakan, MWS, salah satu pelaku pemerkosaan masih duduk di bangku kelas VI SD, sedangkan MMH, pelaku lainnya masih SMP karena pernah tidak naik kelas, Senin (15/4/2019).

Mereka memperkosa AZ (18) yang masih duduk di kelas 1 SMA hingga hamil dan keluarga baru tahu kejadian tersebut setelah korban melahirkan.

Peristiwa asusila itu terjadi pada 2 April 2018, sekitar pukul 15.00 WIB. Saat itu, pelaku MMH dan ZA yang tinggal serumah sedang berada dalam rumah yang sepi.

Pelaku kemudian mengajak AZ melakukan hubungan selayaknya hubungan suami istri, namun AZ menolak.

Baca selengkapnya: Sering Nonton Video Porno, Siswa SD dan SMP Perkosa Siswa SMA Hingga Melahirkan

 

Sumber: KOMPAS.com (Ahmad Faisol, Rosyid A Azhar, Wijaya Kusuma, Achmad Faizal, Junaedi)

https://regional.kompas.com/read/2019/04/16/08222041/populer-nusantara-viral-video-asusila-pns-kemenag-tangis-pelaku-pembunuhan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke