Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penjelasan RSUD dr Soetomo Surabaya soal Dugaan Bayi Tertukar

Kompas.com - 16/04/2019, 05:30 WIB
Ghinan Salman,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SURABAYA, KOMPAS.com - Direktur Utama RSUD dr Soetomo Joni Wahyuhadi mengatakan, pihaknya akan menelusuri lebih detail soal kasus dugaan bayi tertukar di rumah sakit tersebut.

Joni mengaku akan menemui pihak keluarga dan mencocokkan data administrasi dengan bayi pasangan suami istri Siti Romlah dan Muhammad Mughni, warga Wonokusumo, Surabaya.

"Kalau dugaan saya ada miskomunikasi. Tapi ini sedang kita cari, siapa dokter yang memberitahu bayinya perempuan," kata Joni kepada Kompas.com, Senin (15/4/2019) malam.

Menurut Joni, sesuai data administrasi dan rekam medik, bayi Romlah kemungkinan besar berjenis kelamin laki-laki.

"Secara administratif, kita cocok-cokokkan ya sudah betul laki-laki. Administrasinya memang demikian. Rekam mediknya semua laki-laki," ujarnya.

Baca juga: Bayi Diduga Tertukar di Rumah Sakit Surabaya, Keluarga Merasa Ada Kejanggalan

Selain itu, setelah bayi itu lahir, pihak rumah sakit, menurut informasi yang diterima Joni, juga sudah memperlihatkan wajah sang bayi kepada Romlah dan Mughni.

Bahkan, kata Joni, Mughni juga sudah melakukan tradisi sesuai syariat Islam dengan mengazankan bayi yang baru lahir.

Kendati demikian, Joni mengakui bahwa saat ketua RT mengurus surat keterangan tidak mampu (SKTM) milik Romlah, ada petugas Neonatal Intensive Care Unit (NICU) yang mrngatakan bayi Romlah berjenis kelamin perempuan.

"Ada dari petugas NICU yang bilang bayinya perempuan. Makanya sekarang sedang kami telusuri," ucapnya.

Menurut Joni, bayi yang lahir di RSUD dr Soetomo diberi gelang supaya tidak tertukar dan menggunakan identitas ibu. 

Ia mengaku ragu apabila bayi Romlah tertukar dengan bayi yang lain.

"Kan memang bayi baru lahir itu kan belum ada nama. Jadi identitasnya menggunakan identitas ibu. Mungkin missnya di situ. Tapi tetap kita cari tahu kebenarannya," jelasnya.

Baca juga: Lahirkan 3 Bayi Kembar dari Program Bayi Tabung, Ayu Sebut Kado Terindah dari Tuhan

Sebelumnya, pasangan suami istri, Siti Romlah dan Mughni, meragukan bayi yang baru dilahirkan adalah anak mereka. Sebab, sebelumnya menurut petugas, bayi tersebut berjenis kelamin perempuan. Namun kenyataannya ternyata berjenis kelamin laki-laki.

Selain itu, Romlah dan Mugni merasa ada kejanggalan usai proses persalinan dengan cara cesar pada Jumat (12/4/2019). Sang ibu tidak diberi kesempatan untuk memberi ASI pertama dan ayahnya tidak bisa membisikkan azan ke telinga bayi tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Pj Gubri Ajak Pemkab Bengkalis Kolaborasi Bangun Jembatan Sungai Pakning-Bengkalis

Regional
Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Diskominfo Kota Tangerang Raih Penghargaan Perangkat Daerah Paling Inovatif se-Provinsi Banten

Regional
Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Fakta dan Kronologi Bentrokan Warga 2 Desa di Lombok Tengah, 1 Orang Tewas

Regional
Komunikasi Politik 'Anti-Mainstream' Komeng yang Uhuyy!

Komunikasi Politik "Anti-Mainstream" Komeng yang Uhuyy!

Regional
Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Membedah Strategi Komunikasi Multimodal ala Komeng

Regional
Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Kisah Ibu dan Bayinya Terjebak Banjir Bandang Berjam-jam di Demak

Regional
Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Warga Kendal Tewas Tertimbun Longsor Saat di Kamar Mandi, Keluarga Sempat Teriaki Korban

Regional
Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Balikpapan Catat 317 Kasus HIV Sepanjang 2023

Regional
Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Kasus Kematian akibat DBD di Balikpapan Turun, Vaksinasi Tembus 60 Persen

Regional
Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Puan: Seperti Bung Karno, PDI-P Selalu Berjuang Sejahterakan Wong Cilik

Regional
Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Setelah 25 Tahun Konflik Maluku

Regional
BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

BMKG: Sumber Gempa Sumedang Belum Teridentifikasi, Warga di Lereng Bukit Diimbau Waspada Longsor

Regional
Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Gempa Sumedang, 53 Rumah Rusak dan 3 Korban Luka Ringan

Regional
Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di 'Night Market Ngarsopuro'

Malam Tahun Baru 2024, Jokowi Jajan Telur Gulung di "Night Market Ngarsopuro"

Regional
Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Sekolah di Malaysia, Pelajar di Perbatasan Indonesia Berangkat Sebelum Matahari Terbit Tiap Hari

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com