Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Jumlah TPS di Kuala Lumpur Berkurang, Terkait Masalah Izin hingga Pemilih Membludak

Kompas.com - 15/04/2019, 08:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Jumlah Tempat Pemungutan Suara (TPS) di Malaysia tiba-tiba dikurangi menjadi 168 TPS dari total 255 TPS. 

Menurut Sekretaris Tim Kampanye Luar Negeri (TKLN) Joko Widodo Ma'ruf Amin di Malaysia, Dato' M Zainul Arifin, informasi perubahan jumlah TPS terkesan mendadak dan menimbulkan penumpukan para pemilih. TPS tersebut berada di kawasan KBRI, Wisma Duta dan Sekolah Indonesia KL.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengklarifikasi, hal tersebut dikarenakan masalah izin tempat. 

Pada 8 April 2019 lalu, KBRI menerbitkan surat edaran nomor 00036/WN/04/2019/07 menyebutkan ada 255 lokasi tempat pemungutan suara dan meminta warga untuk memberikan hak suara pukul 08.00 sampai 18.00 waktu setempat. Total tercatat 127.044 daftar pemilih tetap.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Pemilih membludak dan rawan kericuhan

Warga Indonesia di Malaysia membeludak di KBRI Kuala Lumpur untuk menggunakan hak suara, Minggu (14/4/2019).Dok. TKLN Malaysia Warga Indonesia di Malaysia membeludak di KBRI Kuala Lumpur untuk menggunakan hak suara, Minggu (14/4/2019).

Dato' M Zainul Arifin mengatakan, informasi perubahan jumlah TPS terkesan mendadak. Hal ini membuat pemilih membludak dan rawan kericuhan.

"Baru malam tadi diberitahukan. Ini menyebabkan pemilih menumpuk dan rawan terjadi kericuhan," kata Zainul, kepada Kompas.com, melalui pesan WhatsApp, Minggu (14/4/2019).

Zainul menuturkan, tiga lokasi TPS berada di KBRI, Wisma Duta dan Sekolah Indonesia KL.

"Pertemuan sore kemarin dengan ketua PPLN KL tidak ada penjelasan mengenai perubahan TPS sehingga kami tidak tahu dan kami terkejut ternyata diubah menjadi 3 TPS," ujar Zainul, yang juga kader PPP asal Belitung.

TKLN berharap, penghapusan 255 TPS ini bukan merupakan upaya PPLN KL untuk mengalihkan isu surat suara tercoblos di Bangi dan Kajang.

Baca Juga: Ratusan TPS di Kuala Lumpur Dipangkas Jadi Tiga, Pemilih Membeludak

2. Penjelasan KPU terkait TPS di Malaysia

IlustrasiKOMPAS/HANDINING Ilustrasi

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra mengklarifikasi bahwa ratusan TPS itu bukan dipangkas menjadi tiga.

"Update PPLN (Panitia Pemilihan Luar Negeri) Kuala Lumpur semula direncanakan 255 TPS. Kemudian TPS operasional (menjadi) 167 TPS," kata Ilham, saat dikonfirmasi, Minggu (14/4/2019).

Menurut Ilham, 167 TPS itu ditempatkan di tiga kawasan, yaitu Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur, Sekolah Indonesia KL dan Wisma Duta.

"(Itu) hasil koordinasi dengan Bawaslu. Karena bisa saja TPS yang dihapus jumlah pemilihnya tidak banyak," kata dia.

Menurut Ilham, PPLN di Kuala Lumpur sudah menyusun langkah strategis untuk mengantisipasi penumpukan pemilih.

"Tentunya sudah diperhitungkan oleh PPLN," kata dia.

Baca Juga: Ada Pengurangan TPS di Malaysia, Ini Kata KPU

3. TKLN harap bukan pengalihan isu surat suara tercoblos

Foto kombo sejumlah warga negara Indonesia menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan tinta usai menggunakan hak suaranya di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (14/4/2019). Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Krishnan K.U Hannan mengatakan sebanyak 80 sehingga 90 persen dari 1,5 juta WNI di seluruh Malaysia mengikuti Pemilu serentak 2019 lebih awal dari 17 April 2019 mendatang di Indonesia.  *** Local Caption *** PEMILU 2019 DI KUALA LUMPUR MALAYSIAANTARA FOTO/RAFIUDDIN ABDUL RAHMAN Foto kombo sejumlah warga negara Indonesia menunjukkan jarinya yang telah dicelupkan tinta usai menggunakan hak suaranya di KBRI, Kuala Lumpur, Malaysia, Minggu (14/4/2019). Wakil Duta Besar Indonesia untuk Malaysia Krishnan K.U Hannan mengatakan sebanyak 80 sehingga 90 persen dari 1,5 juta WNI di seluruh Malaysia mengikuti Pemilu serentak 2019 lebih awal dari 17 April 2019 mendatang di Indonesia. *** Local Caption *** PEMILU 2019 DI KUALA LUMPUR MALAYSIA
M Zainul Arifin berharap, keputusan pemangkasan TPS tersebut bukan merupakan upaya mengalihkan isu surat suara tercoblos di Bangi dan Kajang beberapa waktu lalu.

Zainul juga meyakini bahwa berdasar informasi yang dia terima, akan ada gerakan golput di sejumlah wilayah di Malaysia.

"Kami meyakini akan terjadi gerakan golput yang besar di Malaysia karena juga berdampak kepada pemilih yang ada di negeri lain seperti, Penang, Perlis, Perak, Johor, Melaka, Negeri Sembilan, Pahang, Sabah dan Serawak," ucap dia.

Baca Juga: Meski TPS Belum Buka, WNI di Singapura Sudah Ramai Antre Mencoblos

4. Dari 255 menjadi 168 TPS di Malaysia

Ilustrasi pemilu.Shutterstock Ilustrasi pemilu.

Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Hasyim Asy'ari mengatakan, dari total 255 TPS, hanya 168 TPS yang beroperasi di Malaysia.

Hal itu karena penyelenggaraan pemungutan suara dengan metode TPS di luar wilayah kantor perwakilan Indonesia di Malaysia harus mengantongi izin dari pemerintah setempat.

Dan Izin tersebut, kata dia, belum dikeluarkan oleh pemerintah setempat sehingga TPS di beberapa titik harus dipindahkan.

"Pada prinsipnya pemilu di luar negeri metode TPS harus di kantor perwakilan, maka bila membuat di luar kantor perwakilan harus seizin otoritas lokal," ungkap Hasyim, melalui keterangan tertulis, Minggu (14/4/2019).

"PPLN Kuala Lumpur melalui KBRI sudah ajukan izin sejak awal, tapi hingga tadi malam belum ada respons," ujar dia.

Baca Juga: Ini Alasan KPU Pangkas 255 TPS Menjadi 168 TPS di Kuala Lumpur

Sumber: KOMPAS.com (Devina Halim, Dylan Aprialdo Rachman, Heru Dahnur)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com