Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Fakta Kampanye Sandiaga di Palembang, Sebut KTP Super Sakti hingga Terharu karena Ustaz Abdul Somad

Kompas.com - 13/04/2019, 08:40 WIB
Aji YK Putra,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

Selain itu, Prabowo-Sandi juga meyakini jika perekonomian Indonesia akan meningkat sebesar 6 sampai 6,5 persen selama dua tahun kedepan jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, dengan mengembangkan sektor pertanian dan sektor energi.

"Kami ingin swasembada pangan dan swasembada energi, kami harapkan 15 juta lapangan kerja terbuka dan dua sektor berikutnya adalah sektor perumahan dan sektor industri, ini industri yang dibangun untuk membuka lapangan kerja, 15 juta lapangan kerja baru yang Insya Allah akan kami hadirkan dalam lima tahun kedepan," ujar dia.

4. Minta aparat ungkap pelaku pencoblosan surat suara di Malaysia

 

Pihak kepolisian Indonesia dinilai Sandiaga Uno bisa mengusut tuntas dan mencari pelaku pencoblosan surat suara yang terjadi di Malaysia, lantaran saat ini telah memiliki teknologi canggih.

Menurut Sandi, kasus pencoblosan surat suara sebelum waktunya tersebut sangat disayangkan karena sudah menciderai sistem demokrasi yang ada di Indonesia.

"Sekali lagi, kami sangat menyayangkan ya, dan ini sangat menciderai proses demokrasi, kami betul-betul berharap dan ini jangan sampai tidak terjadi (proses hukum). Kan ini sangat mudah dengan teknologi (polisi) untuk mencari siapa yang melakukannya dan dihukum seadil-adilnya," kata Sandi.

Selain itu, Sandi juga mempersilahkan untuk mencari bukti terkait tudingan dari rivalnya jika pencoblosan surat suara itu sengaja dilakukan oleh kubu capres 02 untuk menjatuhkan capres 01.

Baca juga: Cari Pelaku Pencoblosan Surat Suara di Malaysia, Sandiaga Nilai Teknologi Aparat Sudah Canggih

"Silahkan dibuktikan, jadi ini misalnya adalah bentuk dari pada yang apapun hasilnya, ya aparat kan sudah memiliki kemampuan untuk mengusutnya secara tuntas harus diusut secara tuntas," ujarnya.

Namun, ketika ditanya apakah temuan itu dilakukan oleh timnya, Sandi mengatakan, siapapun yang menemukan kasus pencoblosan surat suara di Malaysia tersebut merupakan orang yang ingin mengawal proses demokrasi.

"Saya melihat bahwa siapa pun yang menemukan itu, bahwa ingin mengawal proses demokrasi. Jadi, baik itu dari pihak independen dari pihak kami (yang menemukan), atau pihak manapun juga harus kita yakini menciderai demokrasi, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, jangan tajam ke oposisi tapi tumpul ke penguasa," kata dia.

"Ini yang harus dipastikan bahwa apa yang sudah terjadi betul-betul tidak bisa diterima masyarakat, masyarakat bisa marah karena ini menciderai demokrasi kita," kata dia.

5. Terharu dukungan Ustaz Abdul Somad

 

Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika menghadiri acara kampanye akbar di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/4/2019).KOMPAS.com/AJI YK PUTRA Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno ketika menghadiri acara kampanye akbar di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/4/2019).

Dukungan Ustaz Abdul Somad kepada paslon nomor 02 membuat Sandiaga terharu.

Menurut Sandi, dua hal yang disampaikan Ustaz Abdul Somad sangat menyentuh hati lantaran tak ingin di undang ke istana Presiden serta tak ingin jabatan apapun ketika Prabowo terpilih.

"Dua hal yang disampaikan Ustaz Abdul Somad sangat menyentuh hati saya, jangan di undang (ke Istana) jangan diberi jabatan dan harapannya Indonesia adil makmur, dapat dua hadiah juga yaitu tasbih dan minyak wangi, ini luar biasa" kata Sandi.

Selain itu, Sandi juga meminta doa dan dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia dan memberikan hak suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April nanti tanpa melakukan golput.

Baca juga: Ustaz Abdul Somad Dukung Prabowo, Sandiaga Mengaku Terharu

"Beliau (Ustaz Abdul Somad) mendoakan dan kita memang harus saling mendoakan, kita menginginkan Indonesia adil makmur," ujar dia.

Sandi melanjutkan, mereka juga membutuhkan bantuan masyarakat pada Pemilu nanti untuk memantau TPS. Sebab, mantan wakil Gubernur DKI ini mengakui jika mereka minim dana.

"Kita butuh relawan dan masyarakat (untuk jaga TPS), kita minim dana, tidak ada yang membantu kita selain relawan. Emak-emak para relawan dan anak muda yang ingin pemilu itu jujur," ucap Sandi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com