Salin Artikel

5 Fakta Kampanye Sandiaga di Palembang, Sebut KTP Super Sakti hingga Terharu karena Ustaz Abdul Somad

PALEMBANG, KOMPAS.com - Massa kampanye calon wakil presiden nomor urut 02 Sandiaga Salahudin Uno memadati Gedung The Sultan Convention Center Palembang, Sumatera Selatan, untuk mendengarkan orasi dari mantan Wakil Gubernur DKI tersebut, Jumat (12/4/2019). 

Sandi dan rombongan datang sekitar pukul 09.30 WIB ke lokasi kampanye. Massa pendukung pun seluruhnya hampir didominasi para emak-emak hingga milenial.

Setelah memasuki gedung acara, Sandi langsung menyapa para massa yang sudah menunggunya sejak pagi. 

Sembari menyapa, ia pun berjalan di atas panggung sembari menyalami para massa. Namun, Sandi sempat ditarik para emak-emak hingga petugas pengamanan pun harus mendakat. 

Emak-emak itu terlihat menyerahkan kantong plastik berisi uang sumbangan untuk Sandiaga. 

"Ayo semuanya duduk," kata Sandi, menyapa para massa untuk tertib. 

Sandi mengaku, kampanye di Palembang merupakan kampanye terbesar kedua setelah kampanye di Gelora Bung Karno (GBK), dengan melihat banyaknya massa pendukung yang hadir. 

"Palembang adalah terbesar kedua setelah GBK, siap berjuang?, siap untuk perubahan, are you ready,?" ujar Sandi. 

1. Sebut KTP sebagai kartu super sakti 

Dalam Kampanye tersebut, Sandiaga sempat memamerkan kartu super sakti kepada seluruh para pendukung.

Kartu sakti yang dimaksudnya adalah e-KTP. Menurut Sandi, e-KTP sudah memiliki cip dan bisa digunakan oleh masyarakat untuk kebutuhan, seperti kartu kesehatan dan lain sebagainya. 

"Saya mau tanya, dompet kita tebal karena duit atau kartu?" tanya Sandi. 

"Kartu..."jawab para massa pendukung sandi.

Sandi mengatakan, jika ia bersama Prabowo nantinya terpilih menjadi Presiden dan wakil Presiden, mereka akan menggunakan e-KTP sebagai satu-satunya kartu untuk kebutuhan masyarakat.  

"e-KTP ini merupakan kartu super sakti, jadi tidak perlu banyak kartu, di dalam e-KTP sudah ada cip bisa digunakan," ujar dia. 

Setelah menjelaskan fungsi dari e-KTP, Sandi pun langsung mengajak para massa untuk mengeluarkan e-KTP dan membuat vlog video. 

"Saya berikan waktu dua menit, kita untuk angkat setinggi-tingginya e-KTP," ucap Sandi. 

2. Dana sumbangan warga untuk dapur umum TPS

Para pendukung sempat memberikan dana bantuan kepada Sandi, dengan mengumpulkan donasi dari para massa yang datang ke lokasi kampanye.

Satu kantong plastik cukup besar berisi uang pecahan dari mulai Rp 5.000 hingga Rp 50.000 diserahkan kepada Sandi sebagai bentuk kontribusi mendukungnya bersama Prabowo menjadi presiden dan wakil presiden.

Dana sumbangan yang didapatkan dari para pendukung rencananya akan untuk membuka dapur umum di Tempat Pemungutan Suara (TPS).

"Ini (dana sumbangan) akan kami fokuskan untuk menjaga TPS, kami akan buat dapur umum, kami akan gerakan para emak-emak di TPS, karena perhitungannya akan memakan waktu cukup lama sampai malam, kami gunakan ini untuk menyuplai konsumsi dan, ya minum, makan dan relawan untuk TPS," kata Sandi, usai menghadiri kampanye di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (12/4/2019).

Sandi mengatakan, dana sumbangan yang mereka dapatkan dari para pendukung akan dibawa ke bank untuk dihitung.

Ia berterima kasih kepada masyarakat yang rela menyisihkan penghasilan mereka untuk berkontribusi mendukungnya dalam Pilpres 2019 ini.

"Biasanya masyarakat datang ke kegiatan politik untuk diamplopin, dikasih uang dan lain sebagainya, tapi justru ini masyarakat memberikan nafkahnya kepada kami sebagai bentuk kontribusi riil, perjuangan bersama Prabowo-Sandi," ujar dia.

Para penyumbang pun berasal dari berbagai kalangan, mereka disebut menyisihkan uang Rp 20.000 hingga Rp 50.000 untuk memberikan dana bantuan.

3. Akan paparkan program pemangkasan biaya rumah tangga di debat terakhir

Sandiaga mengaku, akan memaparkan program pemangkasan pengeluaran rumah tangga pada debat ke lima yang akan berlangsung pada Sabtu (13/4/2019).

Menurut Sandi, pengeluaran biaya rumah tangga bisa dikurangi sebesar 20 persen melalui pemangkasan tarif listrik serta biaya penurunan harga pangan.

"Sehingga, setiap rumah tangga bisa menghemat Rp 50.000 perhari itu bisa Rp 18 juta per tahun setiap keluarga. Bisa menggunakan untuk biaya pendidikan biaya kesehatan dan juga tentunya mengurangi utang keluarga yang menumpuk di Indonesia," kata Sandi.

Selain itu, Prabowo-Sandi juga meyakini jika perekonomian Indonesia akan meningkat sebesar 6 sampai 6,5 persen selama dua tahun kedepan jika terpilih sebagai presiden dan wakil presiden, dengan mengembangkan sektor pertanian dan sektor energi.

"Kami ingin swasembada pangan dan swasembada energi, kami harapkan 15 juta lapangan kerja terbuka dan dua sektor berikutnya adalah sektor perumahan dan sektor industri, ini industri yang dibangun untuk membuka lapangan kerja, 15 juta lapangan kerja baru yang Insya Allah akan kami hadirkan dalam lima tahun kedepan," ujar dia.

4. Minta aparat ungkap pelaku pencoblosan surat suara di Malaysia

Pihak kepolisian Indonesia dinilai Sandiaga Uno bisa mengusut tuntas dan mencari pelaku pencoblosan surat suara yang terjadi di Malaysia, lantaran saat ini telah memiliki teknologi canggih.

Menurut Sandi, kasus pencoblosan surat suara sebelum waktunya tersebut sangat disayangkan karena sudah menciderai sistem demokrasi yang ada di Indonesia.

"Sekali lagi, kami sangat menyayangkan ya, dan ini sangat menciderai proses demokrasi, kami betul-betul berharap dan ini jangan sampai tidak terjadi (proses hukum). Kan ini sangat mudah dengan teknologi (polisi) untuk mencari siapa yang melakukannya dan dihukum seadil-adilnya," kata Sandi.

Selain itu, Sandi juga mempersilahkan untuk mencari bukti terkait tudingan dari rivalnya jika pencoblosan surat suara itu sengaja dilakukan oleh kubu capres 02 untuk menjatuhkan capres 01.

"Silahkan dibuktikan, jadi ini misalnya adalah bentuk dari pada yang apapun hasilnya, ya aparat kan sudah memiliki kemampuan untuk mengusutnya secara tuntas harus diusut secara tuntas," ujarnya.

Namun, ketika ditanya apakah temuan itu dilakukan oleh timnya, Sandi mengatakan, siapapun yang menemukan kasus pencoblosan surat suara di Malaysia tersebut merupakan orang yang ingin mengawal proses demokrasi.

"Saya melihat bahwa siapa pun yang menemukan itu, bahwa ingin mengawal proses demokrasi. Jadi, baik itu dari pihak independen dari pihak kami (yang menemukan), atau pihak manapun juga harus kita yakini menciderai demokrasi, hukum harus ditegakkan seadil-adilnya, jangan tajam ke oposisi tapi tumpul ke penguasa," kata dia.

"Ini yang harus dipastikan bahwa apa yang sudah terjadi betul-betul tidak bisa diterima masyarakat, masyarakat bisa marah karena ini menciderai demokrasi kita," kata dia.

5. Terharu dukungan Ustaz Abdul Somad

Dukungan Ustaz Abdul Somad kepada paslon nomor 02 membuat Sandiaga terharu.

Menurut Sandi, dua hal yang disampaikan Ustaz Abdul Somad sangat menyentuh hati lantaran tak ingin di undang ke istana Presiden serta tak ingin jabatan apapun ketika Prabowo terpilih.

"Dua hal yang disampaikan Ustaz Abdul Somad sangat menyentuh hati saya, jangan di undang (ke Istana) jangan diberi jabatan dan harapannya Indonesia adil makmur, dapat dua hadiah juga yaitu tasbih dan minyak wangi, ini luar biasa" kata Sandi.

Selain itu, Sandi juga meminta doa dan dukungan kepada seluruh rakyat Indonesia dan memberikan hak suara ke Tempat Pemungutan Suara (TPS) pada 17 April nanti tanpa melakukan golput.

"Beliau (Ustaz Abdul Somad) mendoakan dan kita memang harus saling mendoakan, kita menginginkan Indonesia adil makmur," ujar dia.

Sandi melanjutkan, mereka juga membutuhkan bantuan masyarakat pada Pemilu nanti untuk memantau TPS. Sebab, mantan wakil Gubernur DKI ini mengakui jika mereka minim dana.

"Kita butuh relawan dan masyarakat (untuk jaga TPS), kita minim dana, tidak ada yang membantu kita selain relawan. Emak-emak para relawan dan anak muda yang ingin pemilu itu jujur," ucap Sandi.

https://regional.kompas.com/read/2019/04/13/08404081/5-fakta-kampanye-sandiaga-di-palembang-sebut-ktp-super-sakti-hingga-terharu

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke