MANADO, KOMPAS.com - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Manado akan menelusuri video siswi SD yang melakukan perundungan dengan menampar teman sesama SD yang viral sejak pada Selasa (9/4/2019).
Dalam video yang berurasi 21 detik yang tersebar dimedia sosial terekam dua siswi berseragam merah putih yang salah satunya melakukan perundungan menggunakan logat bahasa Manado.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Manado Daglan Walangitan mengatakan, pihaknya belum mengetahui kasus tersebut.
"Di sekolah Manado itu? Saya juga belum tahu. Saya akan suruh tindak lanjuti dan telusuri. Sampai saat ini belum ada laporan. Nanti saya akan minta cek lagi ke Kabid saya. Jadi, kita akan menelusuri dulu apakah itu benar-benar di Manado," ujarnya saat dihubungi Kompas.com, Kamis (11/4/2019).
Baca juga: Enggan Santet Teman, Siswi SMA Ini Di-bully di Sekolah
Sementara itu, Sekretaris Komisi D DPRD Manado Sonny Lela mengatakan, pada prinsipnya kasus perundungan tersebut merupakan tanggung jawab guru.
"Apalagi kejadian itu saat jam sekolah. Karena ketika anak-anak masuk sekolah, sudah menjadi tanggung jawab guru," katanya.
Menurutnya, kasus ini terjadi karena anak-anak masih suka mempertahankan egonya masing-masing.
"Kan anak-anak itu egoisnya masih tinggi. Untuk itulah peran guru dalam melakukan pendekatan dan komunikasi dengan siswa," kata dia.
Dia juga meminta Dinas Pendidikan harus segera mengantisipasi agar tidak terjadi kasus seperti itu dan melakukan pengawasan kepada guru.
"Apalagi saat ini sekolah-sekolah sudah terapkan full day school. Belajar dari pagi sampai sore. Jelas ini salah satu penyebab, artinya, anak-anak jadi stres juga. Belum lagi, setelah kembali ke rumah, anak-anak masih harus mengerjakan PR lagi," sebut Sonny.
Tulis komentar dengan menyertakan tagar #JernihBerkomentar dan #MelihatHarapan di kolom komentar artikel Kompas.com. Menangkan E-Voucher senilai Jutaan Rupiah dan 1 unit Smartphone.
Syarat & Ketentuan