KEDIRI, KOMPAS.com- Ririn Ike Wulandari (37), seorang ibu di Kediri, Jawa Timur, mendapat tagihan pembayaran game online hingga lebih dari Rp 11 juta.
Tagihan itu ternyata dari permainan online yang kerap dimainkan anaknya yang masih berusia 12 tahun, dan duduk di bangku kelas 6 SD. Yakni Minecraft, Free Fire, dan Mobile Legend.
Melalui akun Facebook dengan nama Ririn Ike Wulandari, dia menceritakan kronologi tagihan itu. Unggahan itu dibuatnya pada 5 April 2019 sore setelah mengetahui tagihan itu pada pagi harinya.
Baca juga: Cerita Ibu di Kediri Kaget Dapat Tagihan Game Online Rp 11 Juta
Dalam unggahanya itu, bermula saat Ririn, hendak membayar tagihan bulanan telepon pascabayar suaminya. Saat itu, pembayarannya melalui beberapa aplikasi jasa pembayaran online gagal dengan keterangan kurang bayar.
Situasi itu menurutnya tidak lazim. Mengacu pada bulan-bulan sebelumnya, tagihan teleponnya hanya kisaran Rp 40 ribu saja, dan saat ini merasa saldonya lebih dari cukup.
Ini memancing penasarannya yang diikuti dengan pengecekan menggunakan aplikasi lainnya, yaitu m-banking. Dari sini diketahui tagihannya ternyata mencapai Rp 6 juta lebih.
Setengah tak percaya, Ririn, kemudian menginstal aplikasi layanan informasi dan pembayaran milik provider telepon langganannya itu. Itu untuk memastikan apa yang baru saja dilihatnya dari m-banking itu, dan hasilnya sama.
"Di sana jelaslah terbaca oleh saya tagihannya 6.108.xxx. Saya panggil suami, dan kami shock berdua," lanjutnya.
Baca juga: Kecanduan Game Online, 5 Anak di Jember Jalani Perawatan Kejiwaan
Dari situ dia kemudian mencari tahu apa yang terjadi pada ponsel suaminya itu, dan menemukan adanya sambungan internet yang sudah berpindah dari provider yang dipakai sebelumnya. Perpindahan ini tidak diketahui suaminya yang jarang utak-atik ponsel.
Meski sudah menemukan satu kunci jawaban itu, dia merasa tidak ada pemberitahuan sebagaimana umumnya yakni melalui SMS atas aktifitas yang tidak biasa itu.
Dia kemudian melakukan pengecekan email dan akhirnya menemukan pengaturan email yang belum tersinkronisasi. Dan saat disinkronisasi itulah, semuanya menjadi terungkap.
"Dan, brudullah (datang bertubi-tubi) notifikasi di mana ada belasan tanda terima pembelian diamond di 3 game online yang saya tulis di atas," imbuhnya.
Rupanya pembelian itu semua dilakukan oleh anaknya. Anaknya itulah yang menambahkan email dan nomor telepon bapaknya untuk tagihan pembelian diamond tersebut, tanpa sepengetahuannya.
Baca juga: Ibu Ini Suapi Anaknya yang Main Game Online Selama 48 Jam
Dia lalu bergegas pergi ke kantor provider untuk meminta cetakan transaksi tagihan dan terungkap Rp 6.745.829. Tagihan itu ternyata hanya selama kurun waktu 3-28 maret sehingga belum semua transaksi masuk.
Saat dilakukan pengecekan lagi, pada tanggal 1-2 April Ririn, menemukan transaksi lainnya sebesar Rp 4.803.000 sehingga total tagihan yang ditanggungnya sebesar Rp 11.548.829.