Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[POPULER NUSANTARA] Pesan Sri Sultan untuk Prabowo Subianto hingga Viral Sampah Plastik Bungkus Mie Instan

Kompas.com - 09/04/2019, 05:27 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
Khairina

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Postingan foto sampah plastik bungkus Indomie bertuliskan "Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku" menjadi viral.

Foto yang diunggah oleh pemilik akun Twitter @selfeeani tersebut segera menjadi viral. Bahkan, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti juga turut me-retweet dan berkomentar.

Sementara itu, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengkubowono memberikan sejumlah saran kepada calon presiden nomor urut 01 Prabowo Subianto. Keduanya bertemu di Kompleks Kepatihan Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

Berikut ini berita populer nusantara secara lengkap:

1. Pertemuan Sri Sultan dan Prabowo Subianto di Yogya

Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menghampiri wartawan usai bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kantor Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (8/4/2019). KOMPAS.com / WIJAYA KUSUMA Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto saat menghampiri wartawan usai bertemu dengan Sri Sultan HB X di Kantor Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (8/4/2019).

Berdasarkan pantauan Kompas.com, sekitar pukul 12.00 WIB capres nomor urut 02 Prabowo Subianto dan rombongan tiba di Kompleks Kepatihan, Kota Yogyakarta.

Setibanya di Kompleks Kepatihan, Prabowo Subianto langsung masuk ke dalam ruangan untuk bertemu dengan Sri Sultan HB X.

Pertemuan yang berlangsung tertutup itu selesai sekitar pukul 12.46 WIB. Prabowo pun sempat melayani pertanyaan sejumlah wartawan.

"Kami mendapat kehormatan diterima oleh Sri Sultan HB X, beliau memberi waktu. Ini kunjungan kehormatan," ujar Prabowo Subianto, Senin.

Menurut Prabowo, dirinya berkunjung ke Sri Sultan HB X sebagai yang memimpin wilayah DIY untuk meminta izin untuk kegiatan kampanyenya di Yogyakarta.

"Kita sowan. Kita meminta izin karena saya datang ke wilayah beliau. Sudah sepantasnya kita sowan kepada pemimpin daerah," urainya.

Dirinya juga menjelaskan sejumlah saran dari dari Sri Sultan HB X untuk dirinya sebagai calon presiden.

"Ada beberapa titipan beliau kepada saya sebagai calon presiden. Saya kira kita terima. Beliau konsen tentang NKRI, Bhineka Tunggal Ika dan kemandirian bangsa," tegasnya.

Baca berita selengkapnya: Bertemu Sri Sultan HB X di Yogyakarta, Ini Pesan Sultan untuk Prabowo

2. Foto bungkus Indomie berusia 19 tahun menjadi viral

Foto sampah plastik bungkus Indomie bertuliskan Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku ditemukan di Pantai Sendang Biru di selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, viral di media sosial. Kicauan ini di-retweet oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.dok Twitter Foto sampah plastik bungkus Indomie bertuliskan Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku ditemukan di Pantai Sendang Biru di selatan Kabupaten Malang, Jawa Timur, viral di media sosial. Kicauan ini di-retweet oleh Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.

Foto sampah plastik itu ramai diperbincangkan karena diduga berusia sekitar 19 tahun.

Foto tersebut diunggah oleh Fianisa Tiara Pradani, pemilik akun Twitter @selfeeani. Beberapa jam kemudian, postingan itu menuai banyak perhatian warganet.

Bahkan, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti juga merespons dengan me-retweet melalui akun Twitter @susipudjiastuti.

Dalam postingan itu, mahasiswa semester VIII Program Studi Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya (UB) itu menuliskan bahwa sampah plastik bungkus Indomie itu sudah berusia sekitar 19 tahun.

Hal itu ditunjukkan dengan tulisan 55 Tahun Dirgahayu Indonesiaku yang tertera di bungkus plastiknya. Sementara itu, pada 2019 ini Indonesia akan merayakan HUT ke-74.

Baca berita selengkapnya: Viral, Foto Sampah Plastik Bungkus Indomie Berusia 19 Tahun di Sendang Biru, Malang

3. Kata Mahfud MD terkait kritik SBY untuk kubu Prabowo

Usai berdialog dengan ratusan mahasiswa Universitas UINSU, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Prof Dr Mohammad Mahfud MD terburu-buru meninggalkan lokasi acara, Selasa (19/3/2019). KOMPAS.com / MEI LEANDHA Usai berdialog dengan ratusan mahasiswa Universitas UINSU, Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Prof Dr Mohammad Mahfud MD terburu-buru meninggalkan lokasi acara, Selasa (19/3/2019).

Prof Mahfud MD di Surabaya, Minggu, berkomentar terkait surat SBY tentang konsep kampanye terbuka yang dilakuakn kubu Prabowo-Sandiaga.

"Saya sudah membaca (surat SBY) dan perlu memperhatikan nasihat dari orang memiliki banyak pengalaman mengelola Indonesia serta kecintaannya terhadap negara ini tak diragukan lagi," ujarnya.

Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi itu mengajak untuk memperhatikan bersama-sama masukan itu tanpa harus menyatakan bahwa yang dilakukan satu kelompok tersebut salah.

Menurut dia, masukan dari SBY kemungkinan sebagai saran saja agar tidak hanya fokus pada upaya menggalang satu ikatan primordial, misalnya shalat Subuh dan Tahajud bersama.

"Mungkin itu dianggap terlalu eksklusif. Lalu bagaimana yang tidak Subuh dan Tahajud, mungkin, tetapi ya kita dengarkan nasihat sebagai orang tua dan mantan presiden. Itu boleh," ucapnya.

Baca berita selengkapnya: Mahfud MD: Masukan SBY Perlu Diperhatikan...

4. Kasus dispensasi menikah para pelajar di Gunungkidul

Ilustrasi pernikahan dini Ilustrasi pernikahan dini

Puluhan pelajar di Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta, mengajukan dispensasi menikah. Penyebabnya ialah karena para pelajar tersebut mengalami kehamilan di luar nikah.

Humas Pengadilan Agama Kabupaten Gunung Kidul Barwanto mengatakan, tahun 2018 ada 79 pasangan yang mengajukan dispensasi menikah dini ke pengadilan agama, tetapi yang diberikan surat dispensasi 77 pasangan.

Tahun 2019, sudah ada 10 pasangan yang mengajukan dispensasi untuk menikah karena usianya belum cukup.

Kasus yang paling banyak ditangani biasanya mereka yang melakukan pernikahan dini karena putus sekolah di tingkat sekolah menengah pertama (SMP).

"Rata-rata sudah hamil duluan," ujarnya, Jumat (5/4/2019).

Baca berita selengkapnya: Hamil, Puluhan Pelajar di Gunung Kidul Ajukan Dispensasi Menikah

5. AHY tak hadiri kampanye Prabowo di GBK karena kurang fit

Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyapa kader Partai Demokrat saat Kampanye Nasional Demokrat Town Hall Meeting se-Madura di Gedung Islamic Centre, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (26/3/2019). Selain melakukan Kampanye AHY juga menyempatkan bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh Ulama Madura dan temu kader Partai Demokrat se-Madura yang dipusatkan di kabupaten tersebut. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/hp.SAIFUL BAHRI Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menyapa kader Partai Demokrat saat Kampanye Nasional Demokrat Town Hall Meeting se-Madura di Gedung Islamic Centre, Pamekasan, Jawa Timur, Selasa (26/3/2019). Selain melakukan Kampanye AHY juga menyempatkan bersilaturahmi dengan sejumlah tokoh Ulama Madura dan temu kader Partai Demokrat se-Madura yang dipusatkan di kabupaten tersebut. ANTARA FOTO/Saiful Bahri/hp.

Komandan Satuan Tugas Bersama (Kogasma) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengaku kurang sehat dan tak bisa hadir dalam kampanye akbar pasangan capres dan cawapres nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Minggu (7/4/2019).

"Saya merasa badan saya kurang fit sehingga tidak bisa memaksakan diri," kata AHY di Solo, Jawa Tengah, Senin (8/4/2019).

AHY mengatakan, selama 10 hari ke depan dirinya memiliki tugas kampanye di berbagai daerah di Indonesia.

Seperti pada hari ini, setelah dari Solo, dirinya akan menyapa para pendukungnya di Ponorogo, Jawa Timur.

"Jadi itu yang menjadi alasan mengapa saya tidak bisa hadir dalam acara kampanye akbar kemarin," ucapnya.

Baca berita selengkapnya: Ini Alasan AHY Tak Hadiri Kampanye Akbar Prabowo-Sandi di GBK

Sumber: KOMPAS.com (Labib Zamani, Markus Yuwono, Caroline Damanik, Andi Hartik, Wijaya Kusuma)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com