Sebelumnya, pihak keluarga menjemput jenazah korban di RSUD Mardiwaluyo Blitar. Di rumah sakit itu sebelumnya jenazah juga menjalani pemeriksaan setelah ditemukan di dalam koper.
Sementara itu, kepolisian masih terus melakukan penyisiran lapangan untuk mencari keberadaan bagian tubuh korban.
"Masih dalam pencarian," ujar AKP Heri.
Baca Juga: Pria Korban Mutilasi dalam Koper Dimakamkan Tanpa Kepala
Polda Jawa Timur akhirnya mengambil alih kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi.
Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, pengambilalihan penanganan kasus itu untuk mempermudah koordinasi antar-yurisdiksi.
Menurut Barung, kasus pembunuhan tersebut berada di dua yurisdiksi yang berbeda tapi saling bertautan, yakni Blitar dan Kota Kediri.
Namun, koordinasi antar-yurisdiksi itu dirasa kurang maksimal sehingga Polda turun tangan.
"Koordinasi yurisdiksi tidak bisa cepat sehingga kami ambil alih. Polda ambil alih," ujar Frans Barung, melalui sambungan telepon.
Baca Juga: Polda Jawa Timur Ambil Alih Kasus Mayat Dalam Koper
Penyelidikan kasus pembunuhan Budi Hartanto perlahan membawa hasil.
Polisi menduga, motif pembunuhan karena masalah asmara. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik semula polisi menduga motifnya adalah perampokan.
"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).
Baca Juga: Polisi Temukan Motif Asmara di Kasus Pembunuhan Pria Dalam Koper
Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, M Agus Fauzul Hakim)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.