Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

6 Fakta Kasus Mutilasi Guru Honorer di Blitar, Dugaan Motif Asmara hingga Pencarian Potongan Tubuh Korban

Kompas.com - 05/04/2019, 17:07 WIB
Michael Hangga Wismabrata,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Polisi masih terus mencari bagian tubuh dari jenazah guru honorer, Budi Hartanto, di sekitar jembatan sungai di Desa Karanggondang, Udanawu, Blitar, Jawa Timur.

Jenazah Budi ditemukan tanpa kepala di dalam sebuah koper pada Rabu (3/4/2019).

Polisi sempat kesulitan mengungkap identitas jenazah karena ditemukan dalam kondisi tanpa busana.

Berikut ini fakta lengkapnya:

1. Polres Blitar perluas pencarian potongan tubuh korban

Ilustrasi olah TKPKOMPAS.com Ilustrasi olah TKP

Tim penyidik Polres Blitar memperluas pencarian potongan tubuh Budi Hartanto yang ditemukan di dalam koper.

Setelah mencari di lokasi awal penemuan, polisi menyisir sungai hingga bendungan, Jumat (5/4/2019).

Pencarian dilakukan secara massal dengan melibatkan berbagai kalangan, baik dari unsur kepolisian, perangkat pemerintahan, maupun masyarakat setempat.

"Tadi langsung dipimpin oleh Pak Kapolres," ujar Kasatreskrim Polres Blitar, Jawa Timur, Ajun Komisaris Heri Sugiono melalui sambungan telepon, Jumat.

Hingga saat ini, total telah ada tiga lokasi yang disisir petugas untuk mencari potongan tubuh korban.

Baca Juga: Polisi Perluas Lokasi Pencarian Bagian Tubuh Jenazah Guru Honorer Dalam Koper

2. Kronologi penemuan

IlustrasiTHINKSTOCK Ilustrasi

Sebelumnya diberitakan, jenazah Budi ditemukan dalam koper di pinggir sungai di bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Rabu (3/4/2019).

Salah satu warga bernama Imam hendak mencari rumput pakan ternak pada Rabu pagi. Dari kejauhan, dia melihat sebuah benda berbentuk kotak berwarna hitam yang memicunya untuk datang mendekatinya.

Sesampainya di dekat benda yang ternyata koper itu, Imam kaget karena isinya jasad. Lantas dia pergi untuk memberitahukan warga lain hingga ke kepolisian.

Saat itu polisi tidak menemukan petunjuk yang bisa langsung mengungkap identitas jenazah. Kondisi jenazah dalam keadaan tanpa pakaian.

Setelah memeriksa sidik jari jenazah, diketahui identitas jenazah bernama Budi Hartanto (21), warga Tamanan, Kota Kediri.

Namun, jenazah Budi ditemukan dalam kondisi tidak utuh.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Jawa Timur Ajun Komisaris Heri Sugiono mengatakan, semua bagian organ tubuh lainnya masih utuh kecuali bagian kepala tersebut.

"Hanya (kepala) itu," ujar Heri Sugiono, dikonfirmasi melalui sambungan telepon.

Selain itu, polisi juga mengungkap bahwa Budi merupakan seorang tenaga honorer dan instruktur tari itu diketahui tidak pulang ke rumah orangtua sejak Selasa (2/4/2019) malam.

Baca Juga: Mayat Pria dalam Koper di Blitar Ditemukan Tanpa Kepala

3. Sosok korban di mata keluarga

Ilustrasi 
DIDIE SW/dok. Kompas.com Ilustrasi

Budi Hartanto dikenal sebagai guru tari sekaligus tenaga honorer SDN Banjarmlati Kota Kediri.

Budi merupakan anak pertama dari tiga bersaudara pasangan Sudarmaji dan Mahmudah. Selama ini, Budi juga masih tinggal satu rumah dengan orangtuanya di Kelurahan Tamanan, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri.

Nasuka (56), paman Budi, menuturkan, Budi merupakan sosok pemuda yang baik dan cukup mandiri secara ekonomi.

Sebagai guru tari, Budi aktif mengikuti kegiatan seni. Prestasi yang didapatkan Budi juga bisa dlihat dari banyaknya piala yang terpampang di rumahnya. Dari profesinya sebagai guru tari, Budi banyak menghasilkan uang.

"Dia mandiri," kata Nasuka saat ditemui di rumah duka.

Budi juga diketahui memiliki usaha semacam kafe sekaligus sanggar tari ini berada di kawasan GOR Jayabaya Kediri.

Baca Juga: Sosok Pria Korban Mutilasi dalam Koper di Mata Keluarga, Guru Tari yang Banyak Uang

4. Korban dimakamkan tanpa kepala

Ilustrasi makam.Shutterstock Ilustrasi makam.

Jenazah Budi sudah dibawa pulang keluarganya untuk dimakamkan. Pemakaman itu dilakukan Kamis (4/4/2019) dini hari di pekuburan desa tempat tinggalnya, yakni Kelurahan Tamanan, Kota Kediri.

"Sudah dimakamkan," kata Nasuka, paman Budi Hartanto, Kamis.

Sebelumnya, pihak keluarga menjemput jenazah korban di RSUD Mardiwaluyo Blitar. Di rumah sakit itu sebelumnya jenazah juga menjalani pemeriksaan setelah ditemukan di dalam koper.

Sementara itu, kepolisian masih terus melakukan penyisiran lapangan untuk mencari keberadaan bagian tubuh korban.

"Masih dalam pencarian," ujar AKP Heri.

Baca Juga: Pria Korban Mutilasi dalam Koper Dimakamkan Tanpa Kepala

5. Polda Jawa Timur ambil alih kasus

Ilustrasi PolisiThinkstock/Antoni Halim Ilustrasi Polisi

Polda Jawa Timur akhirnya mengambil alih kasus pembunuhan dan mutilasi terhadap Budi.

Kepala Bidang Humas Polda Jawa Timur Komisaris Besar Frans Barung Mangera mengatakan, pengambilalihan penanganan kasus itu untuk mempermudah koordinasi antar-yurisdiksi.

Menurut Barung, kasus pembunuhan tersebut berada di dua yurisdiksi yang berbeda tapi saling bertautan, yakni Blitar dan Kota Kediri.

Namun, koordinasi antar-yurisdiksi itu dirasa kurang maksimal sehingga Polda turun tangan.

"Koordinasi yurisdiksi tidak bisa cepat sehingga kami ambil alih. Polda ambil alih," ujar Frans Barung, melalui sambungan telepon.

Baca Juga: Polda Jawa Timur Ambil Alih Kasus Mayat Dalam Koper

6. Polisi duga ada motif asmara di balik kematian Budi Hartanto

Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung MangeraKOMPAS.com/ACHMAD FAIZAL Kabid Humas Polda Jatim, Kombes Frans Barung Mangera

Penyelidikan kasus pembunuhan Budi Hartanto perlahan membawa hasil.

Polisi menduga, motif pembunuhan karena masalah asmara. Kabid Humas Polda Jawa Timur Kombes Frans Barung Mangera mengatakan, penyidik semula polisi menduga motifnya adalah perampokan.

"Namun, belakangan menguat motifnya adalah asmara, motif perampokan tidak terbukti," kata Frans, Jumat (5/4/2019).

Baca Juga: Polisi Temukan Motif Asmara di Kasus Pembunuhan Pria Dalam Koper

Sumber: KOMPAS.com (Achmad Faizal, M Agus Fauzul Hakim)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com