Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pertemuan Terakhir Keluarga Guru Honorer yang Jenazahnya Ditemukan Dalam Koper di Blitar

Kompas.com - 04/04/2019, 13:58 WIB
M Agus Fauzul Hakim,
David Oliver Purba

Tim Redaksi

KEDIRI, KOMPAS.com - Sebelum menghilang, Budi Hartanto (21), pria yang jenazahnya ditemukan di dalam koper di Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Blitar, Jawa Timur, sempat pamit latihan menari kepada keluarganya.

Ayah Budi, Sudarmaji tidak menyangka pertemuan yang terjadi dengan Budi pada Selasa (2/4/2019) sore merupakan perjumpaan terakhirnya dengan anak sulungnya itu.

Selasa sore sekitar pukul 16.00 Wib, Budi berpamitan kepada orangtuanya untuk menemui para murid tarinya. Dia lalu pergi meninggalkan rumah mengendarai motornya.

"Katanya sudah ditunggu para siswanya," ujar Sudarmaji, Kamis (4/4/2019).

Baca juga: Mayat Pria dalam Koper di Blitar Ditemukan Tanpa Kepala

Selepas pertemuan itu, pada malam harinya keluarga juga sempat berkomunikasi melalui ponsel. Sekitar pukul 20.00 WIB, Budi mengaku kepada keluarga masih berada di sanggar tari.

Budi selama ini memang dikenal sebagai tenaga honorer di SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri. Namun aktivitasnya lebih banyak berkutat di bidang tari dan mengajar di beberapa tempat.

Selain itu, dia juga mempunyai sanggar sendiri yang berada di kawasan GOR Jayabaya Kediri. Sanggar itu menaungi grup tari CK Dance.

Saat komunikasi terakhir itu, kata Sudarmaji, juga tidak ada hal aneh atau di luar kebiasaan. Tidak ada cerita atau pesan-pesan yang disampaikan Budi untuk mengungkap kondisinya saat itu.

"Komunikasi terakhir jam 20.00, itu masih di sanggar," lanjut Sudarmaji.

Baca juga: Mayat Pria dalam Koper Tergeletak di Pinggir Sungai di Blitar

Setelah itu Budi hilang kontak dan diketahui keberadaannya. Hingga kemudian pada Rabu (3/4/2019) siang ada seorang polisi Kediri yang datang ke rumah menanyakan kebenaran data sidik jari.

Data itu terkait dengan penemuan jenazah oleh warga di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Kecamatan Udanawu, Kabupaten Blitar pada Rabu (3/4/2019) pagi.

Lokasi ini berjarak sekitar 30 kilometer dari rumah Budi di Kelurahan Tamanan Kota Kediri.

Jenazah tersebut berada di dalam koper dan dalam keadaan tanpa pakaian. Bahkan menjadi korban mutilasi karena bagian kepala juga tidak ada.

Keluarga kemudian bergegas menuju RSUD.Mardiwaluyo Blitar tempat penyimpanan jenazah, untuk memastikannya. Keluarga juga menjalani pemeriksaan dengan pengambilan sampel DNA.

Setelah dipastikan jenazah itu merupakan jenazah Budi, Rabu malam, keluarga membawa pulang jenazah itu ke Kediri dan memakamkannya sekitar pukul 01.00 Wib.

Saat dimakamkan itu jenazah memang belum lengkap karena bagian kepala belum ditemukan hingga saat ini.

Pihak keluarga sangat terpukul karena merasa anaknya jauh dari sikap pembawa masalah.

Di mata orangtuanya, Budi orang yang kalem, santun dan tidak pernah berbuat buruk.

Sudarmaji berharap kasusnya segera diungkap dan pelakunya dapat ditangkap. Keluarga berharap agar pelaku dihukum seberat-beratnya mengingat perlakuan kejam terhadap anaknya sulungya itu.

"Dihukum sesuai hukum yang berlaku di Republik Indonesia," ujar Sudarmaji.

Korban di mata rekan-rekan

Sosok Budi Hartanto bagi rekan-rekannya dikenal sebagai pribadi yang periang dan supel dalam bergaul. Tidak membeda-bedakan orang dalam bersikap pada kesehariannya.

Widi, seorang rekan di SDN Banjarmlati 2 Kota Kediri, mengenal Budi sebagai sosok penghidup suasana. Ketegangan akibat kesibukan pekerjaan kerap terurai dan berubah ceria karena sosok Budi.

Dia dianggap selalu punya cara untuk menghidupkan suasana.

"Orangnya baik dan ceria," ujar Widi.

Di mata anak didiknya, sosok Budi tidak hanya sebagai guru tetapi juga dianggap sebagai pengayom dan selalu terbuka dengan siapa saja. Itu yang membuatnya banyak mempunyai anak didik.

"Saya ketemu terakhir pada Jumat," ujar Safa, salah satu anak didiknya saat takziah di rumah duka.

Kepolisian saat ini masih melakukan penyelidikan untuk mengungkap kasus itu. Bahkan ada tiga kesatuan yang bekerja sama melakukan pengungkapan, yakni Polres Blitar Kota berkenaan dengan lokasi penemuan jenazah, Polres Kediri Kota terkait dengan rumah korban, serta di backup oleh Polda Jawa Timur.

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Blitar Kota Ajun Komisaris Heri Sugiono mengatakan pihaknya juga masih terus melakukan pencarian bagian tubuh korban yang hilang.

"Masih pencarian," ujar Heri.

Sebelumnya diberitakan, sesosok jenazah ditemukan termutilasi dan tersimpan dalam wadah koper di pinggir sungai bawah jembatan Desa Karanggondang, Blitar. Kondisinya tanpa pakaian dan bagian kepalanya hilang.

Saat itu jenazah kemudian dilakukan pemeriksaan di RSUD.Mardiwaluyo Blitar. Dari data sidik jari terungkap identitasnya sebagai Budi Hartanto.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com