Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diselidiki, Dugaan Pelanggaran Pemilu di Acara Singkawang Bersholawat

Kompas.com - 01/04/2019, 13:47 WIB
Hendra Cipta,
Farid Assifa

Tim Redaksi

SINGKAWANG, KOMPAS.com - Sentra Penegakan Hukum Terpadu (Gakkumdu) Kota Singkawang, Kalimantan Barat, tengah menyelidiki dugaan pelanggaran pemilu dalam ceramah bertajuk "Singkawang Bersholawat" yang digelar di Halaman Stadion Kridasana Singkawang, Minggu (31/3/2019) malam.

Ketua Bawaslu Singkawang, Zulita saat dikonfirmasi mengatakan, belum mengetahui detail konten video tersebut, lantaran baru akan didalami. Termasuk siapa nama penceramahnya masih sedang dicari tahu.

"Masih kita selidiki. Sekarang kita mau lagi rapat Gakkumdu untuk mengumpulkan dan menganalisis dokumen-dokumen yang ada," kata Zulita, saat dihubungi Kompas.com, Senin (1/4/2019).

Namun dia memastikan, acara tersebut bukan kampanye karena tidak ada pemberitahuan awal kepada Bawaslu.

"Yang melapor pun tidak ada. Itu temuan Bawaslu di lapangan. Kita akan rapat dulu, lalu lihat masuknya di ranah mana ceramah ini," ucapnya.

Baca juga: Caleg Kirim 14 Warga Umrah, Diduga Pelanggaran Kampanye

Sebelumnya beredar video ceramah berdurasi 2 menit 27 detik. Diduga konten ceramah bernada provokatif tersebut memuat pelanggaran kampanye, karena terang-terangan mengajak jemaah untuk memilih calon presiden nomor urut 02 Prabowo-Sandi.

Selain itu, Kapolres Singkawang AKBP Raymond Masengi mengatakan, pihaknya juga tengah mendalami konten video tersebut. Menurut dia, jika masuk ranah pemilu maka akan ditangani Gakkumdu. Sementara jika ada unsur ujaran kebencian, itu wewenang kepolisian.

"Kami bersama Polda Kalbar tengah mendalami unsur-unsurnya," kata Raymond.

Baca juga: Tiga Hal Ini Alasan Polisi Hentikan Pemeriksaan Dugaan Pelanggaran Kampanye Slamet Maarif

Menurut dia, kepolisian saat ini juga tengah menyelidiki siapa sosok penceramah dan akan memeriksa panitia penyelenggara acara. Raymond juga meminta masyarakat tenang, karena sedang dalam penanganan kepolisian.

"Belum terkonfirmasi nama (penceramah). Masih sedang diselidiki," katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com